Jakarta -
Kelas medium SUV cukup ramai peminat di Indonesia. Tak hanya dari merek Jepang-Korea Selatan, SUV asal Perancis pun turut meramaikan pertarungan, yes benar banget SUV itu adalah Peugeot 2008.
Jangan pernah menggap remeh SUV yang satu ini, karena Peugeot 2008 asal Perancis ini datang dengan titel mobil terlaris di benua asalnya. Tapi bagaimana impresi kami terhadap mobil ini ya, apakah layak menggantikan dominasi HR-V dan Creta?
Desain Peugeot 2008 cukup menarik di kelasnya Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto |
Desain Nggak Bosenin!
Hal yang paling umum ketika membandingkan mobil adalah dari desainnya. Meski subjektif, mari kita bedah desain Peugeot 2008 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari depan, fasianya khas Peugeot kekinian yang 'ramai' dan futuristis. Lampu depannya yang ikonik dengan DRL yang mengisyaratkan cakar singa membuat 2008 sangat berkarakter.
Sedangkan dari samping, terlihat banyak tarikan garis yang tajam. Desainer Peugeot jelas punya nyali dalam mendesain SUV yang satu ini.
Ah! Kalau detikers kurang familiar dengan dimensinya, 2008 ini berukuran mirip dengan HR-V dan Creta. Secara panjang hanya terpaut beberapa mm dari Creta, lebarnya lebih singset 5 mm dari HR-V dan Creta yang punya lebar sama, serta secara tinggi paling ceper di kelas ini.
Tampak belakang Peugeot 2008 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto |
Untuk urusan kaki-kakinya, 2008 mengusung pelek yang berukuran identik dengan Creta, yakni pelek ring 17 dengan balutan ban ukuran 215 profil 60. Nah! 2008 ini hadir paling ceper, dengan ground clearance 170 mm.
Bergeser ke belakang, terlihat lagi-lagi desain yang istimewa. 2008 ini tampil modern dengan sentuhan lampu belakang yang diselimuti mika bening dan identitas tiga garis cakar singa pun muncul di area belakangnya.
Nah! Ketika masuk ke kabin belakang 2008 ini, auranya memang cukup kontras. Di luar ramai, di dalam sini sepi. Selain ruangnya cukup kompak untuk jurnalis detikOto yang punya tinggi 175 cm, di kabin belakang juga tak banyak printilannya.
Tak ada sunroof di mobil ini, tak ada ventilasi AC, bahkan tak ada slot USB atau port lighter, hingga arm rest pun tak disediakan di kabin belakang. Tentu ini menjadi hal yang kurang menyenangkan untuk penumpang belakang.
Kokpit Peugeot 2008 sangat atraktif Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto |
Geser ke depan, lagi-lagi jomplang dengan suasana kabin belakangnya. Peugeot 2008 tampil sangat menarik dengan layout kokpit yang futuristis.
Peugeot membekali mobil ini dengan iCockpit 3D yang memanjakan mata serta informatif. Selain itu, di tengah pun terlihat model headunit layar sentuh yang dapat digunakan untuk mengatur berbagai pengaturan di mobil, termasuk AC.
Well! Secara desain jelas mobil ini menarik sekali. Dari segi eksterior, mobil ini cukup menawarkan sesuatu yang lebih 'nyeni' dan segar ketimbang HR-V dan Creta.
Lalu untuk kokpit pun mobil ini rasanya lebih baik secara tampilan. Sayang beberapa hal mengganggu kami selama pengetesan, misalnya layar headunit dan panel instrumen yang 'ngelag' serta tidak ada fitur auto-hold di rem parkir elektriknya.
[Halaman Berikutnya: Mesin dan Konsumsi BBM]
Mesin Kecil Namun Bertenaga
Memang dari segi dimensi, Peugeot 2008 tergolong masuk ke kelas medium SUV. Namun untuk mesinnya, 2008 mengusung mesin yang cenderung kompak.
Peugeot membekali 2008 dengan mesin berkapasitas 1.200 cc 3-silinder segaris dan tambahan turbo. Dengan mesin ini, 2008 diklaim punya tenaga 130 HP di 5.500 RPM dan torsi 230 Nm di 1.750 RPM.
Menariknya secara output mesin, 2008 ini tak ragu melawan kompetitornya di kelas medium SUV. Dengan tenaga 130 HP, mesin kecil ini tergolong bertenaga.
Apalagi, Peugeot mengawinkan mesinnya dengan transmisi otomatis 6-percepatan yang sangat responsif.
Peugeot 2008 hadir dengan mesin kompak yang bertenaga Foto: Christopher Radyaputra/20detik |
Di tarikan bawah, 2008 terbantu dengan boost dari turbo-nya. Kendati ada lag yang cukup terasa, tapi dorongan dari turbo ini membuat 2008 sangat 'nendang' di tarikan bawah.
Sementara itu, di tarikan tengah hingga atas juga mesin ini masih sanggup mengeluarkan tenaga yang impresif. Kombinasi antara mesin kompak, turbo, dan transmisi yang responsif membuat karakter berkendara yang menyenangkan.
Awalnya kami kira mesin 3-silinder akan memberikan suara yang kurang asyik terdengar ataupun getaran yang lebih. Nyatanya, Peugeot meracik mesin ini dengan sangat baik dan ketika kita gaspol, tak terasa seperti menunggangi mesin 3-silinder.
Oh iya! Belum lagi mode berkendaranya yang membuat kita semakin percaya diri, sebab karakter setirnya menjadi lebih berat dan mesin semakin agresif.
Konsumsi BBM Peugeot 2008 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang / detikOto |
Hal lain yang juga membuat kami mengacungi jempol Peugeot 2008 ini adalah efisiensi mesinnya. Dengan kapasitas mesin yang kecil dan penyaluran tenaga yang efisien, membuat 2008 menjadi irit bahan bakar.
Kami tes untuk rute dalam kota, dengan kecepatan rata-rata 25 km per jam dan karakter berkendara yang dinamis, 2008 ini mampu mencatatkan angka konsumsi bbm rata-rata di 12,6 km per liter.
Sedangkan untuk rute tol dengan kecepatan rata-rata 80 km per jam, 2008 ini mampu meraih angka konsumsi bbm rata-rata di 20,3 km per liter. Luar biasa.
[Halaman Berikutnya: Handling, Suspensi, dan Fitur]
Handling dan Suspensi yang Berkarakter
Sebagai sebuah SUV berukuran medium, Peugeot 2008 tentu pas untuk dipakai di perkotaan yang padat khas Ibu Kota. Tak heran mobil ini laku di Paris, Perancis, yang notabene jalannya sempit dan padat kendaraan.
Begitu pun di Jakarta. Menggunakan 2008 rasanya tak perlu ragu sebab pengendalian mobil ini terasa meyakinkan. Dimensinya kompak, posisi berkendaranya cukup baik, serta mudah dikemudikan.
Namun untuk urusan visibilitas, kami merasa mobil ini kurang baik. 2008 punya kaca belakang yang berukuran kompak dan kemiringannya pun tak umum. Belum lagi ada garis defogger dan ada tambahan garis horizontal 3 buah yang kami tak tahu fungsinya apa.
Selain itu, kendati posisi berkendaranya cukup baik, namun perlu penyesuaian dan pembiasaan ketika bawa mobil ini. 2008 diset punya iCockpit 3D yang posisinya cukup tinggi, sehingga posisi setir harus dibuat lebih rendah agar tampilan panel instrumennya terlihat jelas.
Peugeot 2008 Foto: Christopher Radyaputra/20detik |
Kendati demikian, handling mbil ini terasa sangat kental karakter mobil Eropanya. Nyetir 2008 terasa sangat percaya diri sebab handling-nya tajam.
Meski karakter setirnya cukup terasa terlalu ringan dan hambar di mode normal, tapi hadirnya mode sport membuat kita jadi punya pilihan. Jika butuh pengendalian setir yang meyakinkan tinggal colek tombol mode berkendaranya dan beralih ke mode Sport.
Nah! Untuk mendapatkan handling yang tajam ini, Peugeot harus meracik suspensi 2008 menjadi cukup keras. Namun menurut kami, suspensinya masih tergolong nyaman untuk berkendara harian.
Apalagi dengan profil ban yang tebal dan pelek ring 17, membuat bantingannya menjadi cukup bisa ditoleransi. Tapi karakter suspensinya cenderung kaku dan sporty dari pengetesan yang kami lakukan.
Peugeot 2008 Foto: Christopher Radyaputra/20detik |
Fitur yang Cukup
Peugeot 2008 di Indonesia praktis menantang Honda HR-V RS dan Hyundai Creta Prime dengan harganya. Lantas seberapa canggih fitur yang ditawarkan oleh Peugeot untuk menantang duo Jepang-Korea Selatan ini?
Sayang rasanya untuk melawan Honda SENSING atau Hyundai SmartSense, 2008 belum berkutik. Sebab, Peugeot hanya membekali mobil ini dengan Lane Keeping Assist, Blind Spot Monitoring, hingga Active Safety Brake. Sedangkan fitur Adaptive Cruise Control belum dihadirkan di lini 2008 Indonesia.
Selain itu, untuk urusan fitur dalam kabin pun 2008 minim. Tidak ada panoramic sunroof, pengecasan nirkabel, atau bahkan auto-hold yang cenderung standar di kelasnya.
Kendati demikian, Peugeot 2008 hadir dengan panel instrumen iCockpit 3D yang sangat memanjakan mata dan tak dimiliki rival-rivalnya. Bahkan dibandingkan dengan HR-V, panel instrumennya langsung terlihat jadul.
Kesimpulan dan Harga Peugeot 2008
Well, setelah melakukan pengetesan terhadap mobil ini kami jadi menemukan beberapa fakta menarik dan dapat menjawab 'kenapa mobil ini kurang laris padahal laku keras di Eropa dan impresinya pun cukup menarik?'.
Jelas karena harga jual Peugeot 2008 yang cukup tinggi. Mobil ini tak lagi didatangkan secara utuh dari Perancis, melainkan dari Malaysia, tapi Peugeot 2008 dibanderol Rp 505 juta.
Dibandingkan dengan Hyundai Creta Prime IVT seharga Rp 404 juta dan Honda HR-V Turbo RS Rp 515,9 juta, rasanya Peugeot 2008 bersaing cukup berat.
Namun langkah Peugeot untuk menghadirkan lini 2008 tentu sangat menarik. Sebab Peugeot 2008 bisa jadi opsi menarik bagi pecinta SUV Eropa yang bosan dengan SUV Jepang atau Korea Selatan yang sudah 'pasaran' di Indonesia.
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain