Kemacetan memang kalau dilihat ada sisi baik dan buruknya. Kalau melihat dari sisi baik seperti yang selalu disampaikan Wapres Jusuf Kalla berarti ekonomi di kota itu berjalan, orang memiliki daya beli dan bisa memiliki mobil, sementara dari sisi buruknya orang jadi susah beraktivitas harian karena jalanan yang tidak menentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama mari kita gunakan transmisi manual dulu, transmisi yang bikin kaki kiri sering pegal kalau sedang macet. Untunglah pedal kopling di mobil Sigra ini tergolong enteng di kaki. Otot kaki tidak harus terlalu tegang untuk menekan pedal kopling.
Pedalnya pun tidak terlalu 'dalam', begitu dilepas, mobil langsung melaju. Dengan kapasitas mesinnya yang mencapai 1.200 cc, mobil pun cukup responsif untuk dibawa berlari di Bandung agar tetap berada di dalam rombongan konvoi. Setirnya pun tidak terlalu enteng atau berat juga, cukup nyaman. Terdengar raungan mesin kala mesin sudah menembus di atas 3.000 rpm, saatnya pindah gigi.
Sayangnya justru pada tuas transmisi Daihatsu Sigra yang agak sedikit berat untuk dipindah-pindahkan giginya dari posisi gigi pertama dan selanjutnya. Begitu pula dengan tuas rem tangan yang bentuknya agak berbeda dengan mobil pada umumnya. Posisi rem tangan ada di tengah jok penumpang dan pengemudi.
Tuas rem parkir Daihatsu Sigra ini hanya bisa dicengkeram dengan jari-jari tangan agar bisa ketarik. Beda dengan tuas rem parkir mobil pada umumnya, yang lebih efektif karena telapak tangan kita bisa menggenggam rem tangan dengan sempurna.
![]() |
Lebih jelasnya lagi coba lihat di bawah ini:
![]() |
![]() |
Jadi jika menggunakan Sigra manual agak sedikit menyulitkan saat mobil melaju di tanjakan yang butuh bantuan rem tangan, apalagi badan kita harus agak ke bawah menyesuaikan dengan rem tangannya. Jujur saya belum terbiasa dengan model rem tangan ala tuas-tuas yang bisa ditemui di kokpit pesawat ini.
Puas bermain dengan versi manual, saatnya mencoba tipe otomatis. Meski awalnya terasa sedikit ngeden, laju mobil cukup responsif. Seperti halnya varian transmisi manual, tuas transmisi Sigra ini ditempatkan di bagian tengah dasbor. Jadi kaki ini terasa lebih lega dan nyaman karena tidak ada konsol tengah yang biasanya menampung girboks mobil.
![]() |
Perpindahan speed pun terasa mulus, dengan 4 speed saya rasa masih cukup handal untuk dibawa jalan-jalan. Pada tuas transmisi ada P, R, kemudian langsung ke D4, 3 dan 2. Kemudian ada tombol shift lock yang tak butuh kunci mobil agar mobil bisa dinetralkan saat kita harus parkir paralel. Yang terbaru pada transmisi matiknya adalah ada illumination lampnya, sehingga posisi transmisi bisa lebih terlihat jelas di malam hari.
Dari perbedaan fiturnya dengan varian manual pada tipe yang sama yakni tipe R tidak terlalu banyak, namun yang paling utama, pada tipe otomatis ada rem ABS (antilock brake system) dan ada tambahan kompartemen di kursi penumpang yang cukup kuat untuk menampung beban sampai 2 kg.
![]() |
Cocok untuk menyimpan aneka barang yang tergolong penting buat detikers yang terpaksa harus disimpan di mobil dan tidak terlihat orang lain. Selain itu di bagasinya ada cargo net yang menjaga barang-barang tetap rapih di tempatnya.
![]() |
Untuk memudahkan mundur ada kamera mobil sehingga kita bisa melihat obyek lain lewat layar touchscreennya.
![]() |
Oh ya bagaimana dengan konsumsi BBM-nya? Selama berkendara sekitar 60 km di Bandung, tangki bensin mobil selalu dalam kondisi penuh, dan tidak berkurang satu setrip sekali pun baik untuk mobil bertransmisi manual atau otomatis yang dicoba detikcom. Padahal menurut pengakuan tim Daihatsu, sebelum dibawa jalan-jalan ke Bandung, mobil dibawa dari Karawang dalam kondisi penuh. Jadi memang terlihat iritnya mobil ini.
Saat ditinggalkan oleh detikcom, dalam kondisi penuh itu, mobil masih bisa melaju sampai lebih dari 400 km. Itu berarti mobil memiliki konsumsi BBM sekitar 11 km per liter dengan kapasitas tangki yang mencapai 36 liter. Malah ada rekan jurnalis yang mengatakan data MID mobilnya mencapai 15 km per liter. Jadi memang untuk mereka yang mengincar mobil yang efisien, Sigra ini bisa menjadi pilihan utamanya. (ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah