-
Pilihan mobil pada segmen MPV semakin banyak semenjak kehadiran produsen China
. Seperti sudah mengetahui karakteristik orang Indonesia yang doyan mobil berpenumpang banyak, dua mobil pertama Wuling di Indonesia berjenis MPV yakni Confero dan Cortez.
Confero diperuntukkan bagi mereka yang menginginkan MPV dengan budget terbatas sedangkan kalau Otolovers menginginkan MPV dengan fitur lebih banyak bisa memilih Cortez. Secara harga memang mobil merek China ini memang lebih terjangkau, namun bagaimana dengan sensasi mengendarainya? Sudah laikkah dibandingkan dengan mobil-mobil Jepang di kelasnya?
Nah Otolovers, detikcom berkesempatan untuk menjajal langsung salah satu diantara dua MPV Wuling yaitu Cortez. Bagaimana rasanya berada di balik kemudi Wuling Cortez?
Secara desain, Wuling Cortez sudah terlihat elegan berkat lapisan krom yang membentang di bagian grille depan. Wujudnya tak lagi mengotak seperti Confero sehingga tidak tampak seperti mobil China pada umumnya.
Bagian lampu depan, Cortez sudah mengusung LED disertai auto lamp. Fog lamp-nya terlihat lebih dinamis disertai lampu DRL. Begitu pula dengan lampu belakangnya. Lampu belakang Cortez pun LED.
Tak hanya elegan, Cortez juga terlihat cukup sporty dengan adanya pelek alloy berukuran 16 inchi. Ditambah antena shark fin yang di bagian belakang.
Kesan nyaman adalah hal pertama yang detikOto rasakan ketika masuk ke dalam kabin Cortez. Kabin dilapisi dengan material soft touch lengkap dengan jahitan-jahitannya. Dan tak ketinggalan aksen-aksen kayu yang menawarkan kemewahan di beberapa bagian interiornya.
Duduk di kursi kemudi rasanya nyaman. Jok sopir bisa diatur secara elektrik untuk maju-mundur, naik-turun, dan sandarannya yang juga bisa dimaju-mundurkan. Begitu juga jok bagian penumpang depan yang bisa diatur secara elektrik, tapi tidak bisa diatur ketinggian joknya.
Ketika malam, lampu ambience menawarkan kemewahan di dalam kabin mobil. Dan tak ketinggalan fitur sunroof yang bisa dibuka-tutup secara elektrik.
Untuk menambah kesan modern, pengaturan AC pun sudah digital. Bahkan bisa diatur secara otomatis menyesuaikan dengan suhu udara luar agar kabin tetap dingin. Pengaturan AC digital juga hadir di baris kedua.
Soal sistem hiburan, Wuling Cortez ini menghadirkan layar sentuh 8 inci lengkap dengan navigasi dan kamera parkir. Sistem hiburan bisa terkoneksi dengan Bluetooth, USB, SD Card, Navigasi, Mirrorlink, dan Aux-in.
Buat Otolovers yang terbiasa mengendarai mobil sambil mendengarkan musik, tak perlu khawatir kehilangan fokus karena di bagian setir sudah ada tombol-tombol buat mengatur musik.
Biar harganya terjangkau, Wuling cukup konsen menawarkan fitur-fitur canggih pada Cortez. Penantang Innova itu dibekali SRS front airbag dengan side airbag serta Isofix. Tak hanya itu, untuk Cortez tipe L agar lebih aman saat parkir pun sudah ada sensornya. Fitur sensor itu bisa dinonaktifkan jika sensor terlalu mengganggu.
Kamera belakang pun sudah terpasang untuk membantu pengendara saat memearkir. Tampilan kamera parkir di layar juga menghadirkan garis pemandu di mana ketika setir berbelok garis itu ikut berbelok mengira-kira tujuan mobil saat mundur belok.
Cortez juga dibekali fitur kestabilan Electronic Stability Control (ESC). Tak ketinggalan fitur keselamatan seperti ABS (anti-lock braking system), EBD (electronic brakeforce distribution), Hill Hold Control (HHC) dan BA (brake assist).
Rem parkir pun sudah elektrik. Di mobil ini juga terdapat Automatic Vehicle Holding (AVH). AVH sangat memanjakan pengemudi karena ketika berhenti di tengah kemacetan atau lampu merah, misalnya, kaki tak perlu terus-terusan menginjak pedal rem. Saat indikator AVH menyala dan terlihat ada notifikasi AVH aktif di MID saat kita berhenti, maka kaki pengemudi bisa diangkat dari pedal rem dan mobil tidak meluncur karena sudah terkunci. Kalau mau jalan, cukup injak pedal gas maka AVH akan merilis rem secara otomatis.
Meskipun belum keyless, Cortez sudah mengusung Immobilizer.
Wuling Cortez memiliki dua pilihan mesin yakni 1.500cc dan 1.800cc. Kali ini Wuling Cortez yang dijajal detikOto adalah tipe 1.800cc. Mesin Cortez 1.800cc dikawinkan dengan transmisi i-AMT lima percepatan.
Pengemudi bisa memilih mode berkendara dengan transmisi manual tanpa pedal kopling atau transmisi otomatis sepenuhnya. Maksudnya mode transmisi manual tanpa pedal kopling adalah, pengemudi bisa mengoper gigi (naik gigi atau turun gigi) secara manual tanpa ada pedal kopling yang harus diinjak.
Mengendarainya di jalanan perkotaan, tak banyak pengalaman berkendara yang berbeda dengan mobil pada umumnya. Sayangnya, transmisi ini butuh waktu saat Otolovers memindahkan giginya. Sebagai gambaran, ketika berada di lampu lalu lintas dari posisi N ke D pedal gasnya tidak langsung responsif.
Begitupula perpindahan antar gigi saat mode transmisi D. Seperti ada jeda beberapa detik antar perpindahan gigi tersebut. Tetapi saat sudah berada di gigi yang tinggi, mobil lebih nyaman dikendarai dan tak ada kesan ngeden.
Untuk Otolovers yang menginginkan mobil keluarga berbanderol harga terjangkau dengan fitur melimpah, Wuling Cortez bisa menjadi pilihan. Ditambah lagi kenyamanan saat mengendarai maupun jadi penumpang.
Hanya transmisinya kurang responsif. Ada jeda ketika perpindahan gigi dan itu cukup terasa.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?