Sebelum meluncurkan dan mengenalkannya kepada masyarakat lebih luas lagi, EMI terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada wartawan otomotif nasional untuk merasakan ketangguhan CX-5 terbaru ini. Mengambil rute dari Malang hingga Bali, total sekitar 500 km perjalanan harus ditempuh dalam mengetes pesaing Nissan X-Trail ini. Ada 8 unit mobil ditawarkan yaitu 4 varian GT dan 4 varian Elite.
Jika melihat tampilan eksterior memang terlihat jelas perbedaanya. Mulai dari grille depan dan bentuk lampu depan maupun belakang yang berubah. Berikut detikOto ulas perubahan apa saja yang dilakukan Mazda demi memoles CX-5 agar bisa menarik perhatian para konsumennya di Indonesia.
1. Eksterior
Foto: Dina Rayanti
|
Untuk grille, yang semula berbentuknya menyusun garis ke bawah, kini tampak seperti sarang lebah dan berukuran lebih besar dan lebar lengkap dengan ciri khas garis berbentuk sayap.
"Desain lampu agak sipit ya, grill juga beda dulu kan susun-susun," kata Product Planning Expert PT Eurokars Motor Indonesia, Bonar Pakpahan di Bali.
Garis desain juga kini lebih berani sehingga menambah kesan ini lebih lincah saat berakselerasi. Titik berat gravitasi sekarang lebih rendah 10 mm, jarak pijak bagian depan dan belakang lebih lebar menjadikan tampilan All New CX-5 tampak semakin kokoh. Pilar A kini juga dimundurkan 35 mm dibandingkan model sebelumnya untuk memberikan visibilitas pengendara lebih baik lagi.
2. Interior
Foto: Dina Rayanti
|
Saat mengemudi, pengendara juga dimanjakan oleh Head Up Display yang disebut Active Driving Display yang langsung dipantulkan ke kaca depan mobil. Active Driving Display itu memberikan informasi soal kecepatan mobil agar pengemudi tetap fokus pada kondisi jalan.
Posisi tombol-tombol dan tuas kini lebih mudah dioperasikan oleh si pengendara. Posisi konsolnya lebih tinggi termasuk tuas transmisi 40 mm lebih tinggi dari sebelumnya hanya 20 mm agar pengoperasian lebih mudah.
Tempat duduk depan mendapat desain dan material baru untuk memberikan kenyamanan saat mengemudi. Untuk di varian tertingginya, Elite, kursi depan baik pengendara maupun penumpang bisa diatur secara elektrik dan juga ada memory seatnya. Sementara untuk varian GT hanya kursi di bagian pengendara saja yang bisa diatur secara elektrik.
Untuk menambah kenyamanan penumpang di belakang, kursi belakang bisa di-reclining hingga 4 derajat. Kapasitas bagasi juga ditambah sedikit dari semula 500 liter menjadi 505 liter. Buka tutup pintu bagasi belakang pun tak lagi manual, hanya tinggal menekan satu tombol saja yakni dengan Power Lift Gate.
Di bagian panel instrumen, layar Multi Information Display (MID) sudah mengusung LCD berukuran 4,6 inchi TFT. Sementara layar di tengah untuk sistem infotainment menggunakan layar berukuran 7 inchi, namun hanya ada di varian Elite saja.
Sistem audio menggunakan 10 speaker premium Bose yang dikembangkan bersama dengan Mazda termasuk dengan AudioPilot 2 ambient noise compensation dan Centerpoint surround system. All New CX-5 juga dilengkapi dengan MZD connect untuk mempermudah konektivitas dengan ponsel.
3. Mesin dan Performa
Foto: Dok. Eurokars Motor Indonesia
|
"Di mana maksimum powernya sebelumnya itu 187 PS di 5700 rpm naik menjadi 190 PS di 6000 torsi nambah 1 Nm (menjadi 251 Nm) di puncak rpm 3250," jelas Bonar.
Meski tak mengusung transmisi CVT namun rasanya justru seperti mengendarai mobil dengan transmisi CVT. Sangat halus pergantian transmisinya dan lebih bertenaga. detikOto pun mengetes dengan memberikan jarak dahulu dengan mobil depan baru kemudian menggeber lagi. Tanpa jeda lama, mobil pun bisa menyusul dengan cepat.
Penyempurnaan juga dilakukan untuk mengurangi tingkat kebisingan hingga 10 persen dibanding model sebelumnya, bahkan pada saat kecepatan tinggi berkat beberapa penambahan lapisan baru. Misalnya saja pada kondisi mobil berhenti, kondisi mesin menyala suara mesin tak terdengar dan getaran juga tak terasa.
4. Fitur
Foto: Dina Rayanti
|
Fitur SCBS juga telah disempurnakan menjadi Advanced SCBS yang tak hanya dapat mendeteksi kendaraan di depan, namun juga pejalan kaki dan halangan lainnya.
Ada juga fitur Auto Brake Hold. Fitur tersebut membuat pengendara tak perlu repot-repot memindahkan tuas transmisi ke netral saat mobil berhenti sesaat seperti di lampu merah.
"Lampu merahnya lagi merah dengan mengaktifkan jadi kita tidak usah netralin tarik rem tangan, segala macam, cukup angkat kaki dari pedal rem, jadi meski tuasnya masih di D mobil akan tetap berhenti, remnya tetap gigit sementara kaki sudah diangkat dari pedal rem," ungkap Bonar.
"Nanti kalau udah lampu hijau kita tinggal injak aja pedal gas, nanti otomatis," jelas Bonar lagi.
5. Kesimpulan
Foto: Dina Rayanti
|
Namun, untuk tipe GT maupun Elite, belum ada paddle shift. Padahal, jika ada paddle shift yang bisa dimainkan pengemudi untuk menaik-turunkan percepatan transmisi, pengendaranya akan merasa lebih sporty dan menyatu dengan mobil.
Meski begitu, semua hal itu bisa dibilang cukup untuk Mazda agar bisa bersaing dengan merek lain khususnya di segmen SUV. Tinggal harganya saja, jika bisa ditawarkan lebih murah dari para rivalnya, bukan tak mungkin All New CX-5 bisa laris manis di Tanah Air. Sayangnya, Mazda memang saat ini masih belum membocorkan berapa harga pasti CX-5 terbaru ini.
Sebagai gambaran, pesaingnya seperti Nissan X-Trail dijual mulai Rp 404 juta dan Honda CR-V mulai Rp 432 juta. Sementara Mazda CX-5 versi lama harganya mulai Rp 492,3 juta. Artinya, Mazda CX-5 terbaru ini bakal dibanderol lebih mahal lagi karena perubahan yang dialami SUV ini.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK