Ya, Suzuki Ertiga Diesel ini memang telah disematkan teknologi hybrid ringan (mild hybrid) atau Suzuki menyebutnya SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki). Mobil ini dibekali baterai besar 70 ampere hour (Ah) dan Integrated Starter Generator (ISG) yang bertugas sebagai generator dan motor.
Seberapa baik sistem hybrid ringan pada mobil seharga mulai Rp 219,5 juta ini? Untuk membuktikannya, detikOto berkesempatan untuk menguji Ertiga Diesel Hybrid langsung di jalanan Jakarta dan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut detikOto sajikan hasil review setelah menguji Ertiga Diesel Hybrid. Simak ulasannya.
1. Eksterior yang Masih Identik dengan Ertiga Bensin
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Ertiga Diesel Hybrid ini dibekali headlamp with leveling feature. Jadi, posisi sorotan lampu depan bisa disesuaikan secara manual oleh pengemudi.
Kemudian, ada emblem di bagian belakang bertuliskan 'hybrid' dan di bagian kanan kiri bodi mobil ada tulisan DDiS sebagai identitas mobil diesel dengan teknologi hybrid ringan. Di bagian belakang mobil juga terdapat defogger untuk meminmalisir embun di kaca belakang.
![]() |
Di bagian belakang Ertiga Diesel Hybrid ini pun sensor parkirnya ditambah. Kini, total ada empat titik sensor parkir di Ertiga Diesel.
![]() |
Yang segar dari Ertiga Diesel adalah warnanya. Mobil yang diuji detikOto ini memiliki warna Granite Grey Metallic, warna yang belum ada di Ertiga bermesin bensin. Selain itu, Ertiga Diesel juga ditawarkan dengan warna Superior White dan Silky Silver Metallic.
2. Interior
Foto: M Luthfi Andika
|
![]() |
Fitur lainnya adalah AC with heater. Jadi, AC tidak hanya memberikan udara dingin, tapi juga udara hangat untuk kenyamanan jika kondisi cuaca sedang dingin.
Kemudian terdapat tombol SHVS switch on/off. Tombol ini untuk mengaktifkan/menonaktifkan fitur idle start/stop system.
Sekadar diketahui, Ertiga Diesel Hybrid saat ini hanya ditawarkan transmisi manual. Meski begitu, di layar multi information display (MID) Ertiga Diesel Hybrid ini terdapat indikator gigi. Indikator ini memberikan saran kepada pengemudi untuk mengganti gigi demi mendapatkan efisiensi maksimal. Jika ada tanda panah ke atas pada indikator itu, maka pengemudi disarankan untuk menaikkan gigi, begitu sebaliknya jika ada tanda panah ke bawah. Jika indikator ada gambar bulat di sebelah angka posisi gigi, maka mobil disarankan untuk tetap pada posisi gigi itu.
Kemudian ada day night mirror. Fitur ini dibutuhkan saat malam hari, apalagi jika headlamp kendaraan belakang terlalu terang dan menyilaukan.
3. Teknologi Hybrid Ringan
Foto: M Luthfi Andika
|
Bedanya, sistem hybrid ringan ini penggunaan mesin bakarnya lebih dominan daripada daya elektrikalnya. Sistem hybrid pada dasarnya menggunakan dua jenis atau lebih sumber tenaga. Suzuki Ertiga Diesel Hybrid ini menggabungkan mesin diesel dengan motor listrik yang didukung oleh aki 70 Ah. Ada tiga komponen utama di sistem ini yaitu mesin diesel D13A, baterai khusus 70 Ah dan Integrated Starter Generator (ISG).
ISG memiliki dua fungsi dasar. Pertama sebagai generator di mana saat deselerasi ISG menangkap energi untuk charge ulang energi dan menyimpannya di baterai. Yang kedua ISG sebagai motor yang memberikan tambahan torsi ke mesin, saat akselerasi.
Ada 4 fungsi pada sistem hybrid ini. Keempatnya yaitu Idle Stop/Start System, Brake Energy Regeneration, Torque Assist Function dan Gear Shift Indicator.
Fitur idle start/stop system memungkinkan mesin bakal mati ketika kendaraan dalam keadaan berhenti. Baterai pada mobil ini bertugas memberikan tenaga listrik ketika mesin sedang mati. Jadi Fitur-fitur kelistrikan mobil akan tetap berjalan normal.
Kemudian Brake Energy Regeneration yaitu ISG akan menangkap energi untuk charge ulang energi dan menyimpannya di baterai saat deselerasi atau pengereman.
Selanjutnya ada torque assist function. Ini bertugas untuk memberikan tambahan torsi ke mesin saat akselerasi. Pada saat berakselerasi, ISG memanfaatkan energi dari baterai untuk berperan sebagai motor. ISG membantu mesin untuk memberikan tenaga dorong lebih sehingga beban mesin sedikit berkurang tapi putaran mesin ringan dan mendukung efisiensi bahan bakar.
Terakhir adalah gear shift indicator. Ini merupakan fitur pemandu pengemudi untuk berkendara lebih irit lagi.
4. Performa
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Diklaim, mesin diesel ini mampu menyemburkan tenaga hingga 89 PS pada 4.000 rpm dan torsi 200 Nm pada 1.750 rpm. Tenaga disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual 5 percepatan. Ya, Suzuki belum menawarkan Ertiga Diesel dengan transmisi otomatis.
detikOto menguji mobil ini di berbagai medan jalan di Jakarta-Bogor-Jakarta. Rute yang ditempuh dari Jakarta ke Bogor melalui jalan tol Jagorawi hingga jalur Bukit Pelangi yang memiliki beberapa tanjakan terjal.
Di jalan tol, mobil ini cukup enak untuk diajak berakselerasi. Di jalur menanjak pun tenaganya masih bisa diandalkan. Torsi yang cukup besar, 200 Nm di 1.750 rpm mampu membantu Ertiga Diesel untuk menaklukkan setiap tanjakan.
Ertiga Diesel dengan sistem hybrid ringan ini juga diklaim irit bahan bakar. Berdasarkan pengujian di BT2MP-BPPT, konsumsi BBM Ertiga Diesel Hybrid tembus 22,6 km/liter.
Sementara itu, Ertiga Diesel juga terasa nyaman baik untuk pengemudi maupun penumpang. Meski bermesin diesel, suara raungan mesinnya tidak kentara masuk sampai kabin. Apalagi jika sistem audionya menyala.
Soal handling, mobil ini pun cukup lincah. Mobil ini masih enak untuk diajak berkelok-kelok.
5. Kesimpulan
Foto: M Luthfi Andika
|
Ertiga Diesel Hybrid yang diuji detikOto ini memang memberikan beragam kelebihan. Sistem hybrid ringannya cukup membantu untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar serta membantu akselerasi.
Berikut Poin Plus dan Minus Ertiga Diesel Hybrid setelah detikOto mencobanya:
Poin Plus:
- Di dalam kabin terasa senyap meski menggunakan mesin diesel.
- Ditambahkan beberapa fitur seperti hybrid ringan, headlamp with leveling feature, emblem baru di bagian belakang, defogger, power window auto down untuk posisi sopir, dua tweeter di bagian depan, AC with heater, day night mirror serta parking sensor 4 point.
- Irit BBM, berdasarkan pengujian di BT2MP-BPPT, konsumsi BBM Ertiga Diesel Hybrid tembur 22,6 km/liter..
- Terbilang asyik untuk diajak menanjak, torsinya besar.
Poin Minus:
- Belum ada penyegaran dari desainnya, masih sama seperti Ertiga bensin.
- Fitur auto window hanya untuk menurunkan kaca jendela pengemudi secara otomatis, tidak untuk menaikkan jendela. Sehingga agak repot untuk menaikkan kaca jendela setelah bayar tol.
- Belum ada transmisi otomatis.
- Pintu tidak otomatis mengunci saat kendaraan berjalan, jadi pengemudi harus selalu ingat untuk mengunci pintu sebelum mobil berjalan.

Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?