Kali ini, detikOto mendapat kesempatan untuk mencoba langsung Mercedes-Benz E200 Kompressor lansiran 2009. Odometer sedan mewah ini memang tercatat lebih dari 200.000 km. Meski begitu, Blue Bird mengklaim mobil ini masih dalam kondisi prima.
Nah, untuk membuktikan klaim itu, detikOto ingin mengulasnya. Berikut hasil ulasan detikOto mulai dari eksterior, interior hingga sensasi berkendara setelah melihat langsung dan mencoba Mercedes-Benz E 200 Kompressor.
1. Eksterior
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Memang, warna mobil Mercy E 200 Kompressor yang ditawarkan Blue Bird masih sama dengan warna armada taksi Silver Bird, yakni warna hitam. Hanya, segala atribut taksi telah dilepas.
Mobil ini juga tidak lagi mengusung pelat kuning. Ketika menjualnya, Blue Bird telah mengurus perubahan pelat kuning menjadi pelat hitam.
Secara kasat, Mercedes-Benz E 200 Kompressor yang sudah berusia lebih dari lima tahun ini tidak terlihat kusam-kusam amat. Tapi, atribut taksi seperti stiker nomor pintu masih menyisakan bekas di bagian kaca pintu belakang mobil.
Bekas stiker itu hanya terlihat jelas jika dilihat dari dekat. Dari jauh tidak terlihat adanya bekas stiker.
2. Interior dan Kenyamanan
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Masuk ke bagian interior, Blue Bird juga mengupayakan kondisi interior yang masih mewah. Terlihat, interior mobil ini masih mempertahankan bahan-bahan yang mewah seperti aksen kayu dan lapisan kulit.
Suplai pendingin kabin juga masih berfungsi normal. Ketika detikOto mencobanya di jalanan Jakarta siang hari yang panas, sistem pendingin ruangan memberikan kenyamanan.
Semua lampu indikator yang ada di instrument cluster masih menyala normal. Lampu indikator seperti rem tangan, hingga saran untuk menggunakan sabuk pengaman dalam keadaan aktif.
Soal kenyamanan, ketika mengendarai mobil ini di Jakarta, Mercedes-Benz E200 Kompressor eks taksi ini terbilang nyaman. Kaki-kaki mobil terasa berfungsi dengan baik saat dikendarai di jalanan Jakarta.
Kabin pun masih senyap. Apalagi didukung dengan sistem hiburan yang mengeluarkan suara jernih.
Tapi, satu catatan yang didapat detikOto ketika mengendarai Mercedes-Benz E200 Kompressor ini adalah, setirnya agak berat untuk ukuran mobil mewah Mercy. Hal itu terasa ketika memarkir mobil ini.
![]() |
3. Performa
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Selepas macet, detikOto langsung mencoba menggeber mobil ini. Hasilnya, mesin berkapasitas 1.796 cc ini merespons dengan cukup baik.
Transmisinya juga tebilang mulus. Tak ada entakan yang parah pada sistem transmisi ketika mobil digeber. Hanya ada entakan khas mobil bertransmisi otomatis dan itu normal.
Memang detikOto tidak bisa terlalu ngebut di jalanan Ibukota. Tapi setidaknya, detikOto bisa merasakan bahwa mobil ini masih memberikan respons yang baik.
4. Kesimpulan
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Setelah menjajal Mercedes-Benz E200 Kompressor ini, detikOto menilai bahwa mobil seken dengan harga Rp 180 jutaan masih terbilang oke meski jarak yang tercatat di odometer lebih dari 200 ribu kilometer.
Berikut poin plus/minus dari Mercedes-Benz E200 Kompressor eks taksi setelah detikOto mencobanya. Kesimpulan ini memang bersifat subjektif berdasarkan apa yang dirasakan detikOto.
Poin plus:
- Harga murah berkisar Rp 180 jutaan.
- Performa mobil masih enak, ketika pedal gas diinjak mobil masih merespons. Itu bukti bahwa mobil ini terawat.
- Berkendara masih nyaman meski mobil sudah berumur lebih dari lima tahun.
Poin minus:
- Setir terbilang berat untuk ukuran mobil Mercedes-Benz.
- Masih ada bekas stiker di kaca mobil yang mungkin bisa menurunkan pride penggunanya.

Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?