Berkendara Keliling Jakarta Naik Mobil Bekas Taksi Blue Bird

Ototes

Berkendara Keliling Jakarta Naik Mobil Bekas Taksi Blue Bird

- detikOto
Senin, 09 Feb 2015 12:14 WIB
Berkendara Keliling Jakarta Naik Mobil Bekas Taksi Blue Bird
Jakarta - Mobil-mobil bekas taksi biasanya dihindari masyarakat. Tetapi dengan harganya yang lebih murah dibanding mobil bekas lainnya, mobil bekas taksi pun bisa jadi pilihan.

Dan kadang kala, mobil bekas taksi masih bisa diandalkan, seperti misalnya mobil-mobil bekas Blue Bird. Meski sudah berumur 5 tahun, Toyota Limo bekas taksi yang dijajakan oleh Blue Bird Bird masih memberikan sensasi berkendara yang asyik.

Dengan harga Rp 79 juta, pastinya lebih murah dari Vios tahun sama yang rata-rata dijual di atas Rp 100 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk merasakan ketangguhan Limo bekas taksi Blue Bird, detikOto mendapatkan kesempatan menjajalnya. Rute yang diambil mulai dari markas pusat Blue Bird Group di Mampang, Jakarta menuju Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah. Berbagai kondisi jalan ditempuh detikOto dan beberapa awak media lain.

Memang, odometer di sedan Limo yang dikendarai detikOto sudah mencatatkan angka 300.000-an km. Namun, performa mesin yang dihasilkan Limo tahun 2009 ini tetap oke.

Ketika mencoba memacu mobil ini, detikOto bisa merasakan akselerasi yang cukup halus. Perpindahan transmisi manualnya pun masih halus, dengan pedal kopling yang enteng.

Ingin tahu bagaimana rasanya mengendarai Limo bekas taksi Blue Bird? Yuk, simak ulasannya berikut.



1. Eksterior

Sebelum menelisik keunggulan Limo bekas taksi Blue Bird, tidak ada salahnya jika kita mulai bahas dari eksteriornya. Apa saja keunikan eksteriornya?

Blue Bird Group menawarkan empat paket upgrade eksterior. Paket standard, paket upgrade pelek, upgrade pelek dan spoiler serta upgrade pelek dan bodi kit telah disajikan oleh Blue Bird Group.

Untuk versi Standard, Limo eks taksi Blue Bird dijual mulai Rp 79 juta. Untuk paket upgrade, perbedaan harga dari versi standard mulai Rp 10-30 juta, tergantung permintaan konsumen untuk meng-upgrade Limo itu.

Blue Bird Group menawarkan Limo berpelat hitam dengan warna eksterior yang umum digunakan mobil pribadi. Mulai dari warna hitam, merah hingga silver bisa dipesan konsumennya.

Limo yang ditunggangi detikOto merupakan versi upgrade pelek. Kesan mobil bekas taksi di Limo yang dikendarai detikOto tidak tergambar karena peningkatan eksterior yang diterapkan Blue Bird dengan pewarnaan baru dan pelek baru. Peningkatan itu memberikan kesan sedan yang lebih sporty.

2. Interior

Sedan Limo yang dikendarai detikOto memiliki interior yang standar. Tidak ada perubahan interior yang mencolok dari versi taksi ke mobil pribadi.

Ketika memasuki ruang kabin, Limo eks taksi ini masih memberikan kenyamanan. Sirkulasi AC-nya yang masih berhembus normal dengan kursi yang masih nyaman menawarkan sensasi berkendara yang masih asyik.

Namun, sistem audio yang digunakan di sedan ini masih standard, yaitu dengan audio single din. Meski begitu, jika konsumen menginginkan upgrade audio yang lebih baik lagi, Blue Bird Group masih bisa menyediakannya dengan negosiasi harga tentunya.

Sayangnya, sistem jendela pada sedan ini masih menerapkan sistem konvensional yaitu dengan engkol. Namun, lagi-lagi jika konsumen ingin menggunakan sistem power window, Blue Bird akan menyediakan.

Selain itu, penyesuaian kaca spionnya juga masih manual. Hal itu sedikit menyulitkan detikOto ketika ingin menyesuaikan kaca spion sebelah kiri.

Maklum, Limo ini adalah sedan versi lebih murah dari Toyota Vios. Tapi, Blue Bird Group mengklaim akan menyediakan paket kalau konsumennya ingin menyesuaikan mobil bekas taksi Blue Bird lebih baik lagi.

3. Asyiknya Nyetir Limo Eks Taksi Blue Bird

Sedan Limo yang dikendarai detikOto memang sudah menempuh jarak 300.000-an kilometer. Namun, sedan ini masih memberikan sensasi berkendara yang asyik.

Menggendong mesin yang sama dengan Toyota Vios generasi kedua. Limo ini membopong mesin empat silinder berkapsitas 1.500 cc.

Meski sudah berumur lima tahun, detikOto masih merasakan enaknya mengakselerasi Limo tahun 2009 itu. Pedal koplingnya pun tidak keras meski sudah diajak berlari sejauh 300.000-an kilometer.

Diklaim, Blue Bird selalu memeriksa kendaraan ini sebelum keluar dari pool ketika masih menjadi taksi. Hal itu memberikan performa yang masih bisa diandalkan meski sudah sering diajak berkendara jauh.

Dari setirnya yang sudah ditanam sistem power steering juga membuat detikOto merasa nyaman ketika mobil di ajak meliuk di jalanan. Setir itu masih enteng terlebih ketika detikOto memarkir mobil itu.

Saat mencoba memarkir sedan Limo ini, detikOto tidak perlu mengeluarkan ekstra tenaga untuk memutar setir.

4. Kesimpulan

Mobil bekas taksi memang sering disepelakan. Namun, dari klaim pihak Blue Bird yang menyebut bahwa performa mobil ketika menjadi taksi saja selalu diperiksa, Limo bekas taksi Blue Bird ini masih bisa diandalkan.

Nilai positifnya adalah dari segi performa kendaraan yang masih bisa diajak ngebut. Selain itu, Blue Bird juga sudah menyediakan paket pilihan upgrade yang lebih sporty. Hal itu akan menghilangkan kesan mobil bekas taksi.

Namun, jika detikOto diminta untuk menilai sisi negatifnya, sedan ini masih menggunakan beberapa sistem konvensional. Mulai dari penyesuaian kaca spion, sistem audio hingga sistem buka tutup kaca jendela masih menerapkan sistem mobil jadul.

Meski begitu, Blue Bird mengaku akan menyediakan paket upgrade sesuai permintaan konsumennya. Namun, paket itu tentunya dengan biaya tambahan juga.

"Kalau mau upgrade kita bisa bantu. Itu sesuai selera pengemudi. Kita hanya menambahkan saja sih," tutur Used Car Center Assistant Manager Blue Bird Group Tri Winarsih.
Halaman 3 dari 5
(rgr/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads