Sensasi Mengendara MPV Pesaing Avanza, Chevy Spin

Ototes

Sensasi Mengendara MPV Pesaing Avanza, Chevy Spin

- detikOto
Senin, 29 Okt 2012 16:13 WIB
1.

Sensasi Mengendara MPV Pesaing Avanza, Chevy Spin

Sensasi Mengendara MPV Pesaing Avanza, Chevy Spin
Chevrolet Spin (ddn-detikOto)
Sao Paulo, Brasil - Rasa pegal akibat duduk di pesawat selama sekitar 30 jam serasa hilang sudah ketika detikOto akhirnya bertemu muka dengan MPV pesaing Avanza milik Chevrolet, yakni Spin.

Berbeda dengan saat mejeng di Indonesia International Motor Show bulan September lalu, Spin tak lagi ragu memperlihatkan semuanya. Mulai dari eksterior, interior sampai mesin.

Ya di negerinya bola, Brasil, Spin sudah dijual untuk umum. Dalam waktu beberapa bulan sejak peluncuran pertengahan tahun ini, Spin sudah diincar banyak orang di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di segmen yang disebut Minicab di Brasil, Spin menguasai pasar sampai 30 persen lebih. Apa saja kelebihannya? detikOto mengulas tipe tertinggi Spin di Brasil yakni tipe LTZ.


Dari eksterior, Spin sangat terinspirasi oleh mobil-mobil Chevrolet saat ini, sebut saja desain dari Trailblazer dan Colorado di bagian depan dan grille.

Selain menjadi tempat aliran udara masuk, grille 2 tingkatnya didesain agar bisa menahan air banjir. Brasil memang negara yang tidak bebas dari banjir, jadi senasib dengan Indonesia.

Lampu utama berukuran besar yang mirip dengan milik Aveo dicangkokkan Chevrolet di Spin.

Sementara agak ke belakang, Chevrolet memasang stop lamp yang juga berukuran besar. "Agak mirip Ertiga ya belakangnya," komentar seorang rekan media.

Sayangnya gagang pintu hanya didesain biasa saja, tidak ada aksesoris macam-macam. Cukup dengan desain senada dengan warna mobil.

Memasuki kabinnya, Anda akan cukup puas dengan kelegaan kabinnya.

Dashboard yang rendah membuat visibilitas ke depan cukup terjaga. Glove box banyak, dan begitu pula tempat penyimpanan botol.

Panel instrumennya sebagian sudah digital, hanya tachometer saja yang masih menggunakan jarum. Penunjuk bensin, kecepatan sudah digital. Cruise control dan pengatur audio bisa anda raih di lingkar kemudi.

Asyiknya ada indikator konsumsi BBM, jadi Anda bisa melihat data berapa BBM yang dihabiskan mobil. Tape audionya hanya biasa saja. "Tapi Anda bisa mengganti sesuai selera Anda," tutur seorang insinyur di GM do Brasil kepada detikOto.

Spin memiliki wheelbase sekitar 2.620 mm, jadi cukup luas. Direktur Desain GM do Brasil Carlos Barba menuturkan, susunan tempat duduk yang mirip dengan kursi bioskop atau teater.

Meski anda duduk di kursi baris kedua, Anda tetap memiliki pandangan yang cukup nyaman ke jalanan, begitu pula dengan kursi ketiga. Total ada 23 kombinasi untuk jok spin.

Di Brasil, Spin dijual dengan 3 baris dan 2 baris. Untuk 2 baris tidak perlu lagi bertanya soal kelegaannya, tetapi untuk yang tiga baris, memang agak sempit tempat duduk belakangnya.

Rekan media dari Filipina yang memiliki tinggi 180 cm sempat mencoba duduk. "Cukup enak, tetapi tidak untuk jarak jauh," begitu komentarnya.

Yang menarik adalah fitur spion elektrik yang tombolnya terletak di sisi dalam spion. Berbeda dengan mobil pada umumnya yang biasanya ada di door trim atau di dashboard. Spion elektrik ini hanya bisa diatur oleh pengendara di sisinya.

Di Brasil, Chevrolet memasang mesin yang bisa menggunakan BBM etanol murni. Mesinnya memiliki kapasitas 1.800 cc SOHC.

Mesin ini memiliki exhaust manifold dan sebuah resonator untuk mengurangi kebisingan. Bagaimana soal tenaganya? Spin memiliki tenaga sampai 108 hp pada 6.200 rpm dan torsi 17.1 kgf.m pada 3.200 RPM.

Transmisinya untuk tipe LTZ menggunakan transmisi otomatis 6 percepatan. Sebenarnya untuk manual tersedia dengan 5 percepatan.

Ya sudah, langsung saja kita jajal Spin. Begitu remote control diputar, brumm suara halus dari mesin 1.800 cc terdengar. Setiap tarikan giginya juga serasa smooth, tidak ada gejala nyendat yang umumnya dialami mobil matik.

Beruntung track di Cruz Alta Proving Ground (tempat pengetesan mobil-mobil produksi GM di Sao Paulo) memiliki berbagai tipe jalanan yang setipe dengan di Indonesia.

Kita bisa memasuki jalanan cepat sampai 100 km per jam, jalanan berlubang, dan permukaan lainnya. Dengan tikungan tajam yang hanya bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 50 per jam.

Begitu mobil dibawa ke jalanan berlubang, suspensinya Spin cukup mumpuni, apalagi jika mobil berisi cukup banyak penumpang.

"Tadinya melihat bentuk mobil, saya mengharapkan bodi rollnya kurang, tapi ternyata oke-oke saja," ujar rekan media dari AS.

Yang menarik lainnya, begitu mobil dibawa ke jalanan menanjak, meski menggunakan gigi yang tinggi tak terdengar suara ngelitik dari mesin. Mungkin saja itu sebagai akibat penggunaan etanol sebagai bahan bakar. Etanol menurut para insinyur di sana lebih bagus untuk power mobil.

Dari indikator BBM terlihat konsumsi BBM Spin mencapai rata-rata 6,9 km per liter. Ini dengan catatan, pengendaraan dilakukan secara tidak efisien, dengan kecepatan tinggi. Angka ini memang masih perlu divalidasi lagi, karena Spin tak cukup jauh dibawa berlari.

Spin standar dilengkapi dengan air-conditioning, power steering, ABS, EBD, dual air bags, power windows, pelek 15 inci.

Audionya sudah bisa memutar CD player, MP3 dan koneksi Bluetooth. Sementara versi LTZ yang dipakai detikOto juga dilengkapi dengan roof rack, sensor parkir serta audio control di setir.

Dengan pengendaraan yang smooth dan halus, Spin akan menjadi ancaman serius bagi MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Ertiga.

Tinggal GM Indonesia yang harus hati-hati memilih harga dan mesin yang akan dipasang untuk Spin di Indonesia.

Meski di Indonesia kabarnya akan menggunakan mesin 1.500 cc, harga di rentang Rp 150 jutaan sampai Rp 160 jutaan sudah cukup untuk Spin di Indonesia agar bisa bersaing.


Poin Plus:
1. Visibilitas
2. Fitur lengkap
3. Handling
4. Suspensi oke

Poin Minus
1. Konsumsi BBM
2. Kursi belakang agak sempit


Hide Ads