Jakarta -
Setelah sempat menjajal di sirkuit
di Thailand, kini giliran mencoba Mirage di 'sirkuit alaminya'. Ya tidak lain jalan perkotaan yang sempit di Jakarta.
Perjalanan menyusuri Jakarta itu dimulai dari markas Mitsubishi di Jakarta Timur lalu menuju Menteng - JI Expo Kemayoran - kawasan SCBD dan berakhir di Senayan City dengan menempuh waktu sekitar 7 jam perjalanan.
Dalam sesi test drive kali ini, jalanan yang dilalui cocok untuk city car, di mana rute penuh dengan kemacetan dan gang sempit. Dalam kondisi itu bodi kompak dan kelincahannya diuji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, untuk kesempatan test drive Mitsubishi Mirage kali ini, detikOto mendapat kesempatan Mirage Exceed CVT yang harganya paling mahal. Yakni Rp 165 juta on the road Jakarta.
Didesain sebagai mobil ringkas nan padat, Mirage seperti sudah pas untuk dikendarai di perkotaan.
Bodi mungilnya sangat mendukung untuk gaya berkendara di jalanan macet dan gang sempit, mobil bisa meliuk-liuk.
Kondisi ini yang menjadi nilai plus city cat Mirage di tengah desakan untuk menciptakan mobil perkotaan.
Salah satu rekan detikOto dengan tinggi badan 170 cm tidak mengalami kesulitan bergerak di dalam Mirage.
Ketika berada di depan lingkar kemudi, posisi badannya pun tidak terlalu menempel. "Cukup nyaman untuk perjalanan kota," ucapnya.
Apa yang dirasakan detikOto hampir sama dengan pengendara tersebut.
Dalam kabin penumpang tersedia CD player, fitur Aux-in bisa ditemui di laci.
Nah, di bagian kemudi ada tilt steering. Memungkinkan pengendara mengatur posisi setir. Untuk menyalakan dan mematikan mesin bisa lewat fitur start/stop engine.
Sayang bagian kursi baris kedua, terasa kurang puas untuk penumpang tinggi badan 170 cm, meski sandarannya tidak terlalu tegak.
"Enak sih kursi belakang, enggak terlalu tegak. Tapi kursinya terlalu tipis. Jadi kurang nyaman," ucapnya lagi.
Ada satu hal lainnya yang harus diperhatikan pihak Mitsubishi yakni tidak tersedia tempat minuman untuk penumpang belakang.
Banyak peserta test drive yang kurang puas di bagian ini. "Wah enggak ada tempat untuk botol minuman," ucap para peserta.
Mobil kompak yang didatangkan secara CBU Thailand itu mengusung mesin Mitsubishi Mirage diperkuat dengan mesin 1.200 cc 12 valve 3 silinder DOHC Mivec (3A92).
Mesin tersebut bisa melontarkan tenaga 77 Ps pada 6.000 RPM dan torsi 100 Nm pada 4.000 RPM.
Saat mesinnya menyala, suara mesin agak masuk ke kabin penumpang. Tapi masih bisa ditolerir. Bahkan mobil seharga Rp 500 jutaan pun, mesinnya kadang masih bisa menyelusup masuk ke kabin penumpang.
Tuas perseneling langsung digeser dari posisi D. Memasuki jalananan detikOto hanya berjalan dengan keadaan normal 60-70 km/jam.
detikOto tidak mencoba memacu kecepatan mobil yang idealnya 4 penumpang itu, soalnya mobil ini kan dirancang sebagai mobil perkotaan.
Pada perseeling Mirage tersedia transmisi B, yang berfungsi untuk engine brake. Posisi gear B bisa mengurangi power mesin.
Jadi ketika sistem pengereman tidak membantu, pengendara bisa memanfaatkan transmisi B.
Sayang teknologi itu dipastikan tidak berfungsi ketika Anda berkendara menyesuaikan tema mobil kecil, dan untuk perkotaan. Sistem pengereman ABS dan EBD saja sudah cukup membantu.
Kemampuan handling Mirage lumayan baik. Sistem Electric Power Streering (EPS) berfungsi dan membuat kemudi lebih ringan baik kecepatan rendah dan agak cepat.
Saat bermanuver Mirage tetap stabil meski mobil dalam kapasitas penuh 4 penumpang.
Ini pertanda si mungil Mirage menunjukan kemampuan tak hanya kecil tapi juga lincah.
Perjalanan selama 7 jam tetap memberikan kenyamanan berkendara. Hal ini didukung dengan suspensi depan yang menggunakan McPherson Strut with Coil Spring dan Torsion Beam with Coil Spring untuk suspensi belakangnya.
Ketika menemui jalanan berlubang, bergelombang, Mirage tetap mantap. Masuk dan keluar gang sempit Jakarta juga sangat handal. Tinggal bagaimana kelincahan Anda memutar lingkar kemudi.
City Car Mirage lumayan kompetitif untuk konsumen Indonesia terlebih yang tinggal di kota-kota besar yang terkenal padat penduduk. City car Mirage bisa menjadi solusi di tengah macetnya jalan.
Poin Plus
- Bodi kecil cocok untuk jalan sempit
- Interior tidak terlalu sempit
- Setir ringan, suspensi empuk
- Harga oke
Poin Minus
- Kaca depan kecil, dan mengganggu pandangan ke depan
- Busa kursi tipis
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah