Menjajal Lancer Berbodi SUV

Menjajal Lancer Berbodi SUV

- detikOto
Jumat, 13 Jul 2012 13:34 WIB
Halaman ke 1 dari 6
1.

Menjajal Lancer Berbodi SUV

Menjajal Lancer Berbodi SUV
Mitsubishi Outlander Sport PX
Jakarta - Boleh jadi SUV yang tengah jadi perbincangan saat ini adalah Outlander Sport. detikOto pun menerima cukup banyak pertanyaan pembaca soal SUV anyar Mitsubishi ini.

Apakah enak dikendarai? Pertanyaan menggelitik seperti itu tentunya harus dijawab langsung lewat sesi test drive.

Ya sudah, setelah diluncurkan pada 10 Juli 2012 kemarin, kini giliran detikoto merasakan ketangguhan keluarga baru Mitsubishi SUV Outlander Sport. Setidaknya bagi Anda yang memimpikan Lancer tapi kocek belum cukup, bisa mempertimbangkan si adik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntung kali ini detikOto bisa merasakan SUV Outlander Sport PX sebagai fitur tertinggi. Ayo mari kita ulas si legenda urban yang satu ini!

Dari sisi tampilan, Outlander diuntungkan dengan tampilannya yang menyerupai sang kakak yang legendaris, Mitsubishi Lancer.

Meski terlihat lebih kecil dari kompetitor yang ada, tubuh Outlander Sport menyajikan ketangguhan di setiap sisinya.

Pada headlamp tampilan Super Wide Range HID terlihat cantik dengan tiga bagian di dalamnya. Dengan lampu ini, Anda bisa mendapatkan pencahayaan yang lebih merata dan luas di kegelapan malam.

Selanjutnya kesan galak juga terpancar dari desain grille depan dengan tema Jet Fighter Nose yang lebih aerodinamis, grill yang ditawarkan kali ini menggambarkan sebagai kendaraan yang aktif dan mampu melahap segala medan.

Taampilan stop lamp yang ditawarkan kali ini juga terlihat lebih runcing dan tajam. Desain yang ditawarkan pada stoplamp terlihat menawan dengan mengimbangi desain yang lebih kecil untuk ukuran SUV.

Bicara soal tubuh, Outlander Sport dirasa mampu mengimbangi kompetitor yang ada ditanah air.

Soalnya tubuh aerodinamis dengan ukuran tubuh yang lebih kecil mencapai panjang 4.295 mm dengan lebar bagian depan 1.770 dan tinggi 1.625 mm, membuat keluarga SUV terbaru dari Mitsubishi mampu melesat lebih ringan dan cepat.

Tampilan interior yang ditawarkan juga tidak kalah dengan kompetitor SUV yang lainnya.

Kesan mewah sangat jelas terlihat pada bagian Panaromic Glass Roof (hanya tersedia di tipe PX ini), sehingga pengendara dan penumpang bisa melihat ke luar mobil dengan leluasa.

Kesan mewah juga sangat terlihat pada tomboil Start-Stop Engine, yang memudahkan pengendara dalam menghidupkan kendaraan sebelum melaju.

Begitu juga dengan magnesium Paddle Shift yang berada tepat di balik kemudi setir. Tentu dengan Paddle Shift memudahkan setiap pengendara bila mengubah menjadi transmisi manual.

Bicara soal keamanan, pabrikan Jepang yang satu ini tidak bisa berkompromi.

Hal ini terlihat dengan penggunaan fitur Dual SRS Airbags, Rise Body, rangka kokoh yang berfungsi yang mampu menyerap energi benturan sehingga memastikan penumpang lebih aman.

Begitu juga dengan pemilihan frame kokoh juga ikut disajikan di dalamnya.

Tidak lupa fitur Anti-Lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EDB) yang menjadi fitur standar di tubuh Mitsubishi Outlander Sport.

Meski perjalanan kali ini ditempuh dengan jarak yang tidak terlalu jauh, Jakarta-Cikeas Bogor. Outlander Sport menyajikan kenyamanan disaat berkendara.

Rute padat akibat macet atau jalanan bergelombang dan rusak, tidak membuat Outlander Sport ragu melahapnya.

Kenyamanan sangat terasa dibalik kemudi, hal ini terasa pada pegangan stir dan ruang yang luas memudahkan detikoto melakukan manuver-manuver dikecepatan yang stabil.

Suspensi yang ditawarkan juga cukup berperan dengan baik. Kedap suara di dalam kabin sangat membantu setiap pengendara dalam menjaga konsentrasi.

Meski tampilan entertainment sistem seperti Audio yang terdapat didalam tubuh Outlander Sport terbilang standar, namun kesan menarik terlihat pada tampilan Touch Screen dengan warna yang menggoda.

detikOto sempat menembus kecepatan 120 km per jam dengan mesin MIVEC DOHC 16 Valve 4 Silinder dengan kapasitas 1.998 cc milik Outlander.

Namun sayang rute yang padat membuat detikoto tidak bisa mengikuti kemampuan dari Outlander Sport. Padahal sepertinya Outlander bisa dibawa lebih dari itu.

Penempelan paddle shift di balik kemudi, membantu detikoto saat memindahkan transmisi menuju manual. Spontan tenaga yang diinginkan mudah dan dengan cepat detikoto rasakan.

Dan untuk konsumsi bahan bakar, dari SCBD Jakarta menuju Cikeas. Outlander Sport mampu mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk 15,6 km.

Sehari bersama Outlander memang menyenangkan. Jadi apa poin minus dan plus mengendarai Outlander?

Poin plus
- Bodi lebih kecil
- Agresif dan lincah
- Mudah dikendalikan
- Stabil
- Suspensi Empuk
- Eksterior menarik

Poin Minus

- Ruang penumpang belakang agak sempit
- Desain interior terlalu minimalis dan sederhana.


Hide Ads