Jorge Martin: Tubuh Saya Rusak Secara Biologis

Jorge Martin: Tubuh Saya Rusak Secara Biologis

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Minggu, 16 Nov 2025 12:10 WIB
BRNO, CZECH REPUBLIC - JULY 18: Jorge Martin of Spain and Aprilia Racing looks on during Free Practice prior to the MotoGP of Czechia at Brno Circuit on July 18, 2025 in Brno, Czech Republic. (Photo by Qian Jun/MB Media/Getty Images)
Jorge Martin. Foto: Getty Images/Qian Jun/MB Media
Jakarta -

Hidup Jorge Martin saat ini berubah 180 derajat. Karuan saja, jika musim lalu meraih juara dunia, musim ini dia bolak-balik masuk ruang operasi. Bahkan, kabar terbaru yang diterima, tubuh pebalap Aprilia itu sudah rusak secara biologis!

Martin dibolehkan membalap di seri penutup yang digelar di Valencia, Spanyol. Meski demikian, dia tak boleh jatuh. Sebab, tubuhnya yang sudah rusak tak boleh mendapat hantaman keras lagi tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin saya bertemu dengan para dokter dan mereka mengatakan kepada saya bahwa tahun ini tubuh saya secara biologis rusak dan saya harus sangat berhati-hati agar tidak mengalami kecelakaan. Ini sangat penting karena bisa berbahaya bagi masa depan saya," ujar Martin, dikutip dari Motorsport, Sabtu (15/11).

"Jadi saya fokus pada putaran, menemukan ritme saya dan pada hari terakhir, saya sudah bisa mengendarai motor dengan catatan waktu 1:30," tambahnya.

ADVERTISEMENT
DOHA, QATAR - APRIL 13: Jorge Martin of Spain riding the Aprilia Racing bike (01) re positions himself on his Aprilia during the MotoGP of Qatar at Losail Circuit on April 13, 2025 in Doha, Qatar. (Photo by Gold & Goose Photography/Getty Images)Tubuh Jorge Martin rusak secara biologis! Foto: LAT Images/Gold & Goose Photography

Sadar tubuhnya tak mampu, Martin tak mau memasang target tinggi di MotoGP Valencia, akhir pekan ini. Bahkan, kata dia, bisa finis saja sudah untung.

"Akan sangat sulit menyelesaikan sprint dan balapan. Yang penting adalah melalui putaran dengan baik. Itu jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Saya tidak ingin mendapat masalah, jadi saya tak akan memaksakan diri untuk menyelesaikan balapan," tuturnya.

"Jika saya bisa keluar (balapan) tanpa ada orang di belakang saya, lebih baik saya tidak terlibat masalah untuk menghindari risiko," lanjutnya.

Martin lantas teringat kejadian di Losail, Qatar. Ketika itu, dia memang merasa tak mampu dan ingin sekali berhenti. Namun, dia memaksakan diri dan berakhir pada kecelakaan. Dia tak mau situasi itu terulang kembali di Valencia.

"Tentunya, saya telah belajar dari pengalaman di Qatar, dan jika saya harus berhenti, saya akan berhenti. Yang terpenting adalah melakukan yang terbaik untuk saya dan itu adalah membalap, tentu saja dengan mencatatkan waktu 1.30 saya mengambil risiko yang seharusnya tidak saya lakukan," kata Martin.




(sfn/lua)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads