Formula E 2025 di Jakarta hanya digelar satu ronde. Hal ini tentu berbeda dari penyelenggaraan dua tahun silam.
Jakarta sudah dua kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan dunia adu balap mobil listrik ini. Untuk pertama kalinya, Formula E Jakarta digelar pada 4 Juni 2022. Setahun setelahnya, Indonesia mendapat kesempatan menggelar dua seri Formula E yakni 3 Juni dan 4 Juni 2023.
Kini selepas tahun politik, Jakarta kembali menjadi penyelenggara pada 21 Juni 2025. Namun kenapa cuma digelar satu hari?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Formula E Bukan Hanya Hajatan Warga Jakarta |
Deni Rifky Purwana, Direktur Proyek Jakarta E-Prix 2025, mengatakan balapan satu seri dinilai lebih optimal.
"Kita belajar juga dari sebelumnya. Kita lebih baik tapi optimal dibanding dua hari tapi kurang optimal," kata Deni saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).
Dia mengatakan kala itu Jakarta mendapat kesempatan menjadi tuan rumah sebanyak dua kali dalam waktu berdekatan karena ada negara lain yang membatalkan gelaran Formula E.
"Sebelumnya dua seri. Dulu juga bukan apa-apa, karena sebelumnya yang India cancel kan, karena India cancel, diikutkan ke kita, makanya kita ikut dua hari," tambah dia.
Jakarta menjadi tuan rumah ronde ke-13 dari musim balap ke-11 Formula E. Salah satu aspek paling menarik dari balapan Formula E musim 2024/2025 adalah penggunaan mesin Gen 3 Evo terbaru. Teknologi ini memungkinkan mobil untuk berakselerasi dari 0 hingga 60 mph hanya dalam 1,82 detik. Generasi mobil ini digadang-gadang lebih ngacir dari Formula 1.
Deni menambahkan, Formula E Jakarta tahun 2025 mengalami perbaikan dari sistem manajemen alur dan waktu.
"Kita melakukan berbagai perbaikan, termasuk beberapa perubahan, dalam rangka memastikan kelancaran, maupun mulusnya penyelenggaraan. Tahun ini sangat berbeda sekali," jelas dia.
Gemma Roura, Project Director Formula E Operations (FEO) untuk Jakarta E-Prix, menyampaikan Jakarta memiliki karakter yang digadang-gadang akan berbeda dari sirkuit di negara lain.
"Tantangan terbesar di sini adalah cuaca, khususnya buat pebalap, itu sangat panas," kata dia.
"Kita selalu membuat kolam renang kecil dengan air yang sangat dingin," jelasnya lagi.
"Setiap akhir sesi, balapan, (pebalap) tidak berenang, tapi seperti bak mandi, dan mereka masuk untuk mendinginkan badan," ucapnya.
Dia bilang akan sangat menarik jika balapan di Jakarta berlangsung pada malam hari.
"Cuaca selalu menjadi tantangan," ucapnya.
"Tapi siapa tahu ke depan kita bakal bisa balapan malam hari. Ini akan keren sepertinya," tambah dia lagi.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?