Tanpa Sprint Race, Bagnaia Klaim Bisa Setangguh Marquez di Era Prime

Tanpa Sprint Race, Bagnaia Klaim Bisa Setangguh Marquez di Era Prime

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Kamis, 02 Jan 2025 10:04 WIB
Ducati Lenovo Team rider Francesco Bagnaia of Italy (R) is congraturated by Gresini Racing MotoGP rider Marc Marquez of Spain after the end of the sprint race of the MotoGP Japanese Grand Prix at the Mobility Resort Motegi in Motegi, Tochigi prefecture on October 5, 2024. (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP)
Francesco Bagnaia dan Marc Marquez. Foto: AFP/TOSHIFUMI KITAMURA
Jakarta -

Francesco Bagnaia belum sepenuhnya menerima hasil MotoGP 2024. Sebab, dia membayangkan, seandainya Sprint Race atau balapan pendek dihapus, dia yakin bisa mengulang kisah sukses Marc Marquez di era prime, yakni juara dengan selisih poin jauh!

Disitat dari Motosan, Bagnaia meraih 11 kemenangan dari 20 balapan inti (race) musim lalu. Namun, gelar juaranya direbut Jorge Martin yang hanya mampu menang tiga kali. Sebab, di sesi Sprint Race, kemenangan The Martinator lebih banyak dari Bagnaia.

Bagnaia kemudian membayangkan, seandainya Sprint race dihilangkan, maka dia akan menang mutlak di MotoGP 2024. Pebalap Ducati tersebut yakin mampu mengulang catatan manis prime Marquez di MotoGP 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika Anda melihat balapan Minggu, terlepas soal insiden jatuh, saya selalu finis di tiga besar, kecuali di Austin, di mana saya berada di urutan kelima. Saya pikir itu merupakan musim, jika Anda menghapus Sprint Race, saya setara Marc Marquez di musim 2019," ujar Bagnaia, dikutip Selasa (31/12).

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - NOVEMBER 03: Marc Marquez of Spain and Repsol Honda Team celebrates with flag at the end of the MotoGP race during the MotoGP of Malaysia - Race at Sepang Circuit on November 03, 2019 in Kuala Lumpur, Malaysia. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Marc Marquez MotoGP 2019. Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

Sebagai pengingat, MotoGP 2019 merupakan musim paling sempurna Marc Marquez sepanjang sejarah. Ketika itu, The Baby Alien meraih 12 kemenangan dari 19 kali balapan. Sementara sisanya, dia meraih enam podium dan jatuh sekali.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, Marquez mengumpulkan 420 poin yang bersejarah. Catatan tersebut jauh mengungguli Andrea Dovizioso di peringkat kedua dengan hanya 269 poin.

Mari kita berhitung. Bagnaia musim lalu meraih 11 kemenangan, satu podium kedua, empat podium ketiga, sekali finis kelima dan tiga kali jatuh. Maka, dengan demikian, dia sudah mengumpulkan 498 poin hanya dari balapan inti (race).

"Menurut saya, itu tetap musim yang luar biasa. Kami butuh sedikit waktu untuk memahami motor dengan baik. Kami membutuhkan empat balapan, sampai kami tiba di Jerez (GP Spanyol) dan kami memahami potensinya. Segalanya luar biasa sejak saat itu," kata Bagnaia.




(sfn/din)

Hide Ads