Rossi Tak Segan Sebut Marquez Pebalap Paling Kotor, Ini Alasannya

Rossi Tak Segan Sebut Marquez Pebalap Paling Kotor, Ini Alasannya

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 14 Sep 2024 08:44 WIB
Valentino Rossi di GT World Challenge Europe Sprint Cup 2022.
Valentino Rossi Foto: ALEXANDRE GUILLAUMOT / DPPI/ALEXANDRE GUILLAUMOT
Jakarta -

Sebelum insiden Sepang Clash di Malaysia 2015, hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez sudah dibumbui persaingan. Puncaknya memang terjadi di MotoGP Malaysia, Rossi bahkan tak segan menyebut Marquez sebagai pebalap dengan taktik paling kotor.

Valentino Rossi seperti dirugikan seumur hidup oleh Marquez. Hingga pensiun The Doctor gagal menggenapkan juara dunia 10 kali, peluang terdekatnya adalah musim 2015.

Pada MotoGP 2015, Marquez dan Rossi kerap mengalami senggolan, crash hingga perang kata-kata pada balapan Argentina, Belanda, dan puncaknya di Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertengkaran dengan Marquez dimulai di Argentina, semuanya berawal dari sana," kata Rossi dalam wawancara podcast Mig Babol, dikutip Jumat (13/9/2024).

Dua putaran menuju garis finis Termas de RΓ­o Hondo, Rossi dan Marquez bersenggolan dalam perebutan posisi terdepan. Marquez jatuh, crash pertamanya di 2015 dan tak finis. Rossi melesat untuk meraih kemenangan keduanya di MotoGP 2015.

ADVERTISEMENT

Saat itu hubungan keduanya masih adem ayem. Tapi menurutnya, Marquez menyimpan kekesalan. Hal ini dia tunjukkan saat MotoGP di Sirkuit Assen, Belanda 2015.

Masuk ke seri kedelapan di MotoGP Belanda 2015 pada 27 Juni, ada Rossi vs Marquez lagi. Kali ini duel mereka berbuntut karena kontroversi.

Di tikungan terakhir menjelang garis finis, Marquez dan Rossi berduel ketat memperebutkan posisi terdepan. Pada satu titik motor mereka bersenggolan.

Hasil senggolan itu bikin Rossi meluncur keluar lintasan dan Marquez tetap di jalur. Tapi pada momen itu Rossi berhasil finis duluan karena dengan keluar lintasan ia malah melewati rute yang lebih pendek daripada Marquez.

"Di Parc Ferme dia kesal, dia bilang kepada saya, mudah sih kalo menang seperti itu. Saya balas tidak ada yang bisa saya lakukan," kata Rossi.

Kans Marquez buat juara dunia 2015 sudah hilang. Rossi mendengar obrolan kalau orang Spanyol itu akan menjegal kemenangannya.

"Saya dengar mereka berjalan di sekitar paddock, khususnya Alzamora (manajer Marc Marquez) berkata 'kita tidak bisa memenangkan juara dunia, dia (Rossi) harusnya juga tidak bisa', banyak orang bilang ke saya untuk berhati-hati terhadap Marc," kenang Rossi.

Klimaksnya di MotoGP Malaysia 2015. Rossi merasa Marquez selalu menguntit di belakangnya dengan jarak yang amat mepet. Rossi akhirnya benar-benar bersenggolan dengan Marquez di tikungan 14, sehingga membuat Marquez jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan. Aksi senggolan ini dikenal 'Sepang Clash'.

Rossi lalu dijatuhi hukuman start dari posisi terakhir di seri MotoGP Valencia. Kendati start dari posisi 26, Rossi bisa merangsek hingga posisi depan dan berhasil finis di posisi keempat.

Tapi capaian Rossi itum belu cukup untuk mengunci gelar juara dunia, karena Lorenzo berhasil menjuarai seri balap di Sirkuit Valencia ini, dan membuatnya memuncaki klasemen akhir MotoGP 2015, dengan selisih 15 poin.

Rossi gagal menggenapkan gelar, sebab Jorge Lorenzo yang keluar sebagai juara. Hingga pensiun Rossi pun gagal menambah gelar juara dunia.

"Marquez adalah seorang juara dan selalu agresif, tapi pada 2015 dia sudah melewati batas," kata Rossi.

"Begitu banyak pebalap yang bermain dengan praktik kotor karena mereka ingin menang, mereka ingin unggul, tapi tidak pernah ada pebalap kelas dunia di motorsport yang kotor untuk (menjegal) orang lain," ujarnya lagi.




(riar/dry)

Hide Ads