Valentino Rossi akhirnya blak-blakan soal awal mula clash dengan Marc Marquez. Kata Rossi, semua itu bermula di Argentina.
Valentino Rossi sudah pensiun dari MotoGP sejak 2021. Meski begitu, Rossi tak sepenuhnya meninggalkan dunia balap motor yang membesarkan namanya tersebut.
Dia memiliki tim balap yang bertarung di balap motor kelas premier MotoGP. Di samping itu, Rossi juga membesarkan akademi balap hingga sukses menelurkan rider seperti Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, beberapa pebalap Italia lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Taktik Rossi yang Tak Disukai Bagnaia |
Bermula dari Insiden di Argentina
Semenjak pensiun, Rossi jauh dari sorotan media. Namun dia tetap mau meladeni berbagai topik pertanyaan, termasuk soal hubungannya dengan Marc Marquez. Sudah jadi rahasia umum bahwa rivalitas terbesar yang ada di dunia balap motor adalah antara Rossi dan Marquez.
Keduanya berseteru sejak tahun 2015 dan masih berlangsung hingga saat ini. Dalam sebuah podcast yang diunggah akun Youtube Mig Babol Rossi blak-blakan tentang awal mula dirinya dan Marquez berseteru.
"Tibalah pada tahun 2015, saya dalam kondisi baik dan saya tahu bahwa rival terberat saya untuk memenangi kejuaraan adalah Marquez dan Lorenzo juga. Pada balapan pertama di Qatar, Marquez langsung melaju kencang di tikungan pertama, lalu saya berkata 'baiklah, kami melakukannya dengan baik'. Balapan berjalan dengan baik dan saya menang di Qatar. Kemudian di Argentina berlawanan dengan Marquez lagi, di sinilah perseteruan kami dimulai, semuanya dimulai dari Argentina," beber Rossi dilansir Motosan.
Rossi lebih lanjut menceritakan soal konflik bermula. Saat di Argentina, Rossi ada di belakang Marquez namun catatan waktunya lebih cepat. Dengan demikian Rossi berhasil mendekati Marquez dan berhasil menyalipnya. Setelah menyalip, Rossi mengira pertarungan di balapan itu sudah berakhir. Terlebih hubungan keduanya juga selalu baik-baik saja sebelum itu.
"Kami tiba di tikungan kanan, saya sudah berada di depan. Dia berada di belakang, dan bukannya mengikuti di belakang dia justru menyenggol saya. Dia melakukan itu dengan tujuan untuk membuat saya jatuh karena dia tidak ingin kalah. Saya mengikuti garis saya tapi kami malah bersenggolan. Tapi jika dia melakukan itu ke saya, maka saya harus membalasnya hingga dia terjatuh. Setelah itu, dia masih terus berpura-pura akrab, bergaul dengan saya semacam hal itu, lah," beber Rossi lagi.
Rupanya aksi salip menyalip antara keduanya masih terus berlanjut di Assen. Baik Rossi dan Marquez saling menempel satu sama lain. Tapi di tikungan akhir Sirkuit Assen, Marquez 'mendorong' Rossi hingga keluar lintasan.
"Saya merasa dia datang ke arah saya dan saya tidak punya banyak pilihan, saya tetap melaju. Saya memotong 'S' (tikungan di sirkuit Assen) dan menang. Di parc ferme dia mendatangi saya dan berkata 'mudah untuk menang seperti ini'. Tapi apa yang Anda inginkan dari saya? Jelaskan pada saya apa yang saya harus lakukan ketika mengalami hal itu. 'Anda harus melihat secara objektif' saya bilang begitu ke dia," tegas Rossi.
"Setelah itu kami pergi menemuinya dan saya berkata kepadanya, 'menurut Anda apa yang harus saya lakukan? Setelah itu saya mendengar bahwa merek berkeliaran di sekitar paddock, terutama Alzamora dan mengatakan 'oke, kita tidak bisa bersaing untuk kejuaraan dunia lagi, tapi dia juga tidak bisa menang'. Rumor itu menyebar di Spanyol, dan beberapa teman saya dari Spanyol datang dan mengatakan untuk berhati-hati dan selalu waspada," jelas Rossi lagi.
Penjelasan Rossi soal Clash dengan Marquez di Sepang
Hingga akhirnya tiba seri Sepang yang membuat hubungan antara keduanya kian memanas. Insiden di Sepang juga mungkin akan selalu diingat oleh para penggemar balap motor di dunia. Adalah duel yang membuat Marquez terjatuh dan Rossi dijatuhi sanksi start terakhir di balapan Valencia.
"Saya hanya bicara fakta dan bukan khayalan saya. Marc melihat catatan waktu dan segala hal yang saya lakukan. Dia sebenarnya sudah keluar dari perburuan gelar juara dan hanya tersisa saya dan Lorenzo. Tapi dia masih banyak disorot dan tidak bergerak menjauh. Anda harus memiliki rasa hormat untuk tidak mematahkan semangat kami yang sedang bertarung merebut gelar juara dunia. Boleh-boleh saja Anda berusaha menang, tapi jangan terlibat dalam hal seperti itu," ucap The Doctor.
"Di Malaysia, dia menyakiti saya dan mengganggu saya sepanjang balapan. Setelah itu di sisi kanan saya semakin dekat dengannya karena ia benar-benar ingin bertahan bertarung dengan saya. Dia mencoba membuat saya terjatuh dalam tiga atau empat lap. Saya mendekatinya dan melihat wajahnya seolah-olah mengatakan 'cukup, cukup, apa yang kamu lakukan?' dan setelah itu kami bersenggolan. Dalam hal ini saya memiliki banyak keraguan tentang kontak antara kami berdua, karena dia tidak pernah jatuh tapi pada saat itu, saya tidak ingin menjatuhkannya tetapi dia jatuh, dan hal itu membuat saya kehilangan gelar juara dunia," urai Rossi.
Pada akhirnya Rossi harus menerima keputusan dari steward bahwa dirinya dinyatakan bersalah atas insiden itu. Dia juga harus rela kehilangan gelar juara dunianya.
"Reaksi pertama saya adalah melihat ke arah Marquez dan Marquez melihat ke arah Alzamora dan menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Rasanya seperti mengatakan 'kita berhasil'" pungkas Rossi.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK