Luca Marini: Jangan Paksa Honda Jadi Ducati

Luca Marini di Honda. — Luca Marini Foto: HRC.

Jakarta -

Pebalap Repsol Honda, Luca Marini selesai menjalani tes pramusim Sepang, Malaysia, tapi dia belum bisa menikmati Honda RC213V. Di sisi lain, adik tiri Valentino Rossi itu merasa Honda punya potensi yang tidak dimiliki Ducati.

Meski sama-sama mengusung mesin V4, Marini mengaku sempat menderita di beberapa titik karena perbedaan besar antara motor Honda dan Ducati.

"Dengan Ducati itu benar-benar kuat dan gampang saat di trek kering, area belakang motor punya ledakan yang lebih baik dari Honda," ujar Marini dikutip dari Motosan.es, Jumat (9/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbasnya, kata Marini, motor Honda jadi lebih susah dikendalikan ketika ingin berhenti alias liar.

"Jadi kita harus fokus pada hal itu, seperti yang sudah saya bilang, ini benar-benar menyulitkan untuk berhenti seperti yang saya inginkan," kata Marini.

"Menurut saya setiap sepeda motor memiliki DNA masing-masing dan tujuannya adalah untuk memanfaatkan kekuatannya tanpa mengubah Honda menjadi Ducati," sambung dia.

Marini juga belum bisa menemukan di mana potensi dari motor Honda. Terutama soal susahnya diajak bermanuver sesuai keinginan pebalap.

"Kita harus mengerti perilaku dalam kondisi saat grip-nya sedikit, karena saat ini semuanya terdistorsi oleh kondisi yang kita hadapi. Sangat sulit untuk membuat penilaian, karena semuanya baru bagi saya. Mungkin ada risiko lebih parah ketika cengkeramannya turun, tapi mungkin motornya akan membaik," ujar Marini.

Tahun lalu, sesi tes MotoGP Sepang jadi milik Marini ketika masih berseragam Ducati. Dia mencatatkan waktu 1 menit 57,889 detik untuk mengalahkan juara bertahan Francesco Bagnaia yang punya selisih tipis, 0,08 detik!

Namun tahun 2023, Marini harus puas berada di tempat ke-19. Dia mencatatkan waktu 1 menit 58,008 detik atau berjarak 1,326 detik dari pebalap tercepat Francesco Bagnaia.