Pindah ke Ducati, Marc Marquez Ungkap Rival Terberatnya

Motor MotoGP Gresini Racing Tunggangan Marc dan Alex Marquez 2024 — Marc Marquez. Foto: Dok. Gresini Racing

Jakarta -

Marc Marquez menyebut rival terberatnya di MotoGP musim 2024 adalah dirinya sendiri. Dia juga bakal belajar banyak dari Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

Gresini Racing untuk pertama kalinya mengenalkan Marc Marquez dengan seragam resminya. Ya, mulai musim ini The Baby Aliens bakal berbagi garasi dengan sang adik, Alex Marquez, dan menunggangi motor Ducati Desmosedici GP23. Bagi Marquez, kepindahannya ke Gresini Racing merupakan salah satu upaya untuk kembali bersenang-senang di atas motor.

Meski begitu dia tak menampik harus beradaptasi lebih dulu. Pasalnya baik Ducati maupun Honda memiliki karakternya tersendiri. Ducati katanya pelan saat keluar tikungan. Sementara Honda juga memiliki kekuatan tapi tak bisa dimaksimalkan Marquez.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya baru satu hari tes dan menyelesaikan 50 lap. Rasanya sangat bagus tapi saya penasaran dan tak sabar ingin langsung ke Malaysia untuk memahami lebih banyak hal lagi. Saya seperti anak kecil dengan sepatu baru yang ingin terus belajar," ujarnya saat konferensi pers.

"Di atas Ducati saya merasa nyaman sejak start. Tapi saya masih penasaran untuk menjajal motor di tempat yang saya merasa harus bekerja keras seperti Sepang dan Losail. Ya, itu adalah tanda positif di awal dan saya juga lebih kalem karena hanya memiliki satu motor," ujarnya lagi.

Ya setelah 11 tahun bersama Honda, Marquez melihat situasi yang berbeda di Gresini Racing. Biasanya di garasi ada empat motor saat tes, kini hanya tersedia satu motor.

Di sisi lain musim 2024 jelas berat, pertarungan juga bakal makin ketat. Meski digadang-gadang bakal bisa kembali merebut titel juara dunia, namun Marquez tak mau percaya diri berlebihan.

Bagi rider kelahiran Cervera itu, rival terberatnya di musim ini adalah dirinya sendiri. Adapun tolok ukur Marquez saat ini adalah Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

"Rival terberat adalah diri sendiri karena saya harus mengontrolnya. Ekspektasinya tinggi dan saya tahu punya pekerjaan besar. Saya datang ke Ducati dan saya menunjuk Bagnaia dan Martin karena merekalah yang membuat berbeda. Saya juga harus belajar dari mereka. Saya belum menang balapan dalam dua tahun, jadi ini bukan masalah mengincar sesuatu tapi soal jatuh dan kemudian bangkit," ujarnya lagi.