General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, sempat dikabarkan bakal pindah ke Honda pada musim 2024. Namun isu tersebut kemudian menjadi kabar palsu. Dall'Igna pun membantah dugaan itu dan mengatakan bahwa meninggalkan Ducati saat ini adalah keputusan yang bodoh untuk dirinya.
Dall'Igna adalah sosok penting bagi pabrikan Borgo Panigale. Mantan insinyur Aprilia ini merupakan sosok penting yang berperan besar bagi kesuksesan Ducati dalam beberapa musim terakhir ini. Dall'Igna merevolusi Ducati dan MotoGP dengan teknologi aerodinamikanya. Dia juga gemar menyusupkan perangkat elektronik di motor MotoGP.
Setelah bekerja sama lebih dari 10 tahun bersama Ducati, Dall'Igna membuat motor Ducati Desmosedici tidak terkalahkan dalam dua musim terakhir ini. Motor Ducati menjadi motor yang bisa dikendarai oleh siapa saja, dan memiliki keunggulan dari aspek tenaga dan manuver. Ducati pun sukses back to back juara MotoGP pada musim 2022-2023.
Melihat kecemerlangan Dall'Igna bersama Ducati membuat pabrikan besar kepincut untuk merekrutnya. CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali, sempat menyampakan informasi bahwa Dall'Igna bisa saja dibajak oleh pabrikan sebesar Honda.
"Dia (Dall'Igna) adalah bintang di sektornya. Saya harap dia tetap bersama kami selamanya. Tapi tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti Honda bisa memberinya tawaran besar (supaya dia mau bekerja untuknya)," bilang Domenicali.
Menanggapi kabar liar tersebut, Dall'Igna menyatakan tetap tegak lurus bersama Ducati. Bagi Dall'Igna, tidak ada alasan baginya meninggalkan Ducati yang saat ini sedang ada di puncak kejayaan.
"Kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk sampai ke titik ini. Kami tidak memenangkan Kejuaraan Dunia dari satu tahun ke tahun berikutnya. Akan sangat bodoh jika saya meninggalkan situasi positif dan kondusif pada tingkat teknis, seperti yang ada di sekitar saya saat ini, di Ducati. Tim ini sangat luar biasa, baik dari sudut pandang teknis atau dari sudut pandang sumber daya manusia. Ini adalah tempat di mana Anda dapat berbicara dan berdebat. Tidak mudah untuk meninggalkan hal manis seperti ini," ungkap Dall'Igna.
Memang akan menjadi tantangan besar bagi Dall'Igna jika dia memutuskan pindah ke Honda. Sebab dia harus kerja keras membangun RC213V supaya menjadi kompetitif lagi. Perjuangan Dall'Igna andai jadi pindah ke Honda tentu bakal lebih berat lagi, sebab budaya kerja di pabrikan Jepang yang konservatif, sangat jauh beda dengan budaya kerja di pabrikan Eropa yang lebih terbuka dengan segala ide dan masukan.
Simak Video "Video Marquez Menang Sempurna di Aragon: Lebih Cepat dari yang Saya Harapkan"
(lua/din)