Valentino Rossi dan Yamaha merupakan salah satu romansa terbaik yang pernah ada di MotoGP. Karuan saja, keduanya telah bahu-membahu di kejuaraan tertinggi selama 16 musim berbeda. Kombinasi Rossi-Yamaha sukses melahirkan empat gelar juara dunia.
Meski terhitung sukses, namun impresi pertama Rossi terhadap motor Yamaha rupanya kurang baik. Bahkan, mantan pebalap berjuluk The Doctor itu sempat keheranan saat melihat jeroan motor pabrikan tersebut.
Rossi mulai membela Yamaha di musim 2004 setelah pamit dari Honda yang sudah dibelanya selama empat tahun. Rossi ditemani sahabat dekatnya, Uccio Salucci saat pertama kali mengunjungi garasi tim pabrikan Iwata.
"Saya ingat pertama kali kami melihat motor Yamaha dari dekat di malam Donington pada tahun 2003. Ketika itu, mereka membiarkan pintu garasi terbuka pada tengah malam," ujar Uccio mengawali ceritanya, dikutip dari Crash, Kamis (4/1).
"Saat kami membuka pintu, semua bos Yamaha ada di dalam, seperti Davide Brivio, Masahiko Nakashima dan Carlos Checa ada di sana," tambahnya.
Malam itu, dia dan Rossi terkejut saat melihat motor Yamaha. Sebab, tunggangan tersebut secara teknologi tak sebaik motor Honda yang telah dikendarai Rossi bertahun-tahun.
"Ketika saya melihatnya, saya tidak bisa berkata-kata. Itu merupakan motor yang sangat jelek, pembuatannya buruk, penuh kabel tergeletak di mana-mana dan sangat berantakan. Kami sudah terbiasa melihat motor Honda setiap hari yang merupakan mahakarya teknologi," tutur Uccio.
"Saya ingat Vale menatap saya dan membuat ekspresi seperti berkata 'sialan... apakah kamu sudah melihat motor apa ini?' Dan aku menundukkan kepalaku seolah berkata: kita bahas saja nanti," tambahnya.
Ketika memasuki motorhome, Rossi mulai blak-blakan soal betapa terkejutnya dia terhadap motor Yamaha. Bahkan, secara teknologi, tunggangan itu menurutnya sangat ketinggalan zaman.
"Saat kami memasuki motorhome, dia berkata kepada saya: 'Sial, Uccio, sepertinya (motor itu) 10 tahun di belakang kita'," ungkapnya.
Kemudian Uccio berusaha meyakinkan Rossi, bahwa orang-orang di balik Yamaha merupakan sosok hebat, seperti Davide Brivio dan Masao Furuzawa. Uccio yakin, tim tersebut cepat atau lambat akan tumbuh menjadi kesatuan yang mengerikan.
Hasilnya, Rossi meraih gelar juara di musim pertama dan keduanya bersama Yamaha. Uccio mengklaim, kepindahan Rossi dari Honda ke tim tersebut penuh dengan perjudian. Sebab, ketika itu, Honda punya motor juara yang kecepatannya sulit diimbangi pabrikan lain.
"Ketika itu, tahun 2004, kami pergi ke Yamaha dengan naluri yang kuat. Jika kami mengikuti alasan ini dan itu, kami mungkin tidak akan pergi ke sana. Sebab, buat apa meninggalkan motor pemenang seperti Honda untuk pindah ke Yamaha?" terangnya.
"Saat itu saya berusaha keras untuk pergi ke Yamaha, karena saya tahu jika Vale tidak bersenang-senang lagi (di Honda), maka masalah besar akan muncul," kata Uccio menambahkan.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
(sfn/din)