Seri terakhir MotoGP 2023 sudah selesai digelar di Sirkuit Ricardo Torno, Valencia pada hari Minggu (26/11) malam kemarin. Di balapan pamungkas, Francesco 'Pecco' Bagnaia berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pemuncak klasemen sekaligus keluar menjadi juara dunia MotoGP musim 2023. Pecco berhasil back to back menjadi juara dunia setelah sebelumnya menang pada tahun 2022.
Bukan tanpa perlawanan, Jorge Martin sempat menguber Pecco pada lap-lap awal. Namun perjuangannya makin berat setelah dia melebar sehingga terlempar ke posisi delapan.
Kemalangan Martin tak selesai sampai di situ. Rider Spanyol itu menabrak ban belakang motor Marc Marquez pada salah satu tikungan di lap 6, keduanya harus terjatuh dan terpaksa menyelesaikan balapan.
Martin berbagi perasaannya setelah menyelesaikan balapan terakhir di musim ini. Pebalap Pramac Ducati itu mengatakan dirinya sempat menangis ketika merefleksikan perjalanannya tahun ini, banyak balapan membuatnya jatuh, banyak juga yang memberinya harapan. Meski balapan di Valencia tidak berjalan sesuai ekspektasinya, ia tetap bangga bisa bersaing memperebutkan titel hingga akhir bersama Pecco.
"Hancur? Tidak, hancur tidak, saya menangis di garasi bersama tim dan kemudian keluar ke sini dengan kepala tegak. Tim masih harus merayakannya, kemenangan, podium, setelah berhasil mencapai hari terakhir perebutan gelar, seperti seorang pejuang. Aku bisa saja menyerah berkali-kali tapi aku tidak pernah melakukannya," kata Martin kepada SkySport, dikutip Senin (27/11).
Jika ada balapan yang harus disesali Martin, maka itu adalah adalah balapan di Indonesia dan Australia. Di Mandalika, ia terjatuh setelah memimpin balapan hampir sepanjang balapan. Sedangkan di Australia, The Martinator harus disalip Zarco, Bagnaia, hingga Binder di lap terakhir.
Meski tidak dapat mengubah hasil, Martin sedikit menyayangkan balapannya di kedua negara tersebut. Dia mengakui dirinya 'over pede' ketika itu sehingga salah memilih ban. Pebalap 25 tahun ini janji bakal belajar dari kesalahan dan tampil lebih baik lagi tahun depan.
"Indonesia dan Australia, disana saya merasa lebih kuat dari yang lain dan saya melakukan kesalahan, apalagi di Australia, saya merasa sangat kuat sehingga saya mencoba untuk menang dengan ban yang berbeda. Kepercayaan diri yang berlebihan itulah yang membuat saya melakukan kesalahan. Saya harap tahun depan untuk merasakan sensasi yang sama namun belajar dari kesalahan," ujar Martin.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar