Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta ingin membantu Yamaha dan Honda kembali ke performa terbaik. Salah satu upayanya dengan merevisi aturan konvesi, tapi Espeleta masih usaha untuk meyakinkan pabrikan lain.
MotoGP telah berubah signifikan dalam dua musim terakhir ini. Pabrikan-pabrikan Eropa mendominasi jalannya balapan. Selain Ducati yang perkasa dan tidak mampu dibendung, dua pabrikan Eropa lainnya seperti Aprilia dan KTM juga semakin terlihat bisa bersaing di grid terdepan.
Di sisi lain, pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda sedang mengalami nasib suram. Yamaha tak bisa mempertahankan gelar MotoGP di tahun 2022, sementara Honda terakhir kali mengecap gelar juara MotoGP pada 2019 silam. Para pebalapnya juga kerepotan untuk bersaing di baris depan.
Muncul wacana untuk memberikan hak konsesi. Dengan hak tersebut, pabrikan yang mendapat hak keistimewaan punya keleluasaan untuk mengembangkan sepeda motor dengan tes yang lebih banyak. Bahkan pabrikan yang punya hak konsesi bisa melibatkan pebalap utama saat pengujian motor.
Baca juga: Aleix Espargaro Dukung Martin sampai Mati |
"Perhatian saya sekarang adalah Honda dan Yamaha bisa menjadi yang teratas lagi. Hal lain sudah dilakukan, dan akan banyak insentif untuk tahun depan, tapi kami tidak berpikir lama lagi," jelas Ezpeleta dikutip dari Diario AS, Kamis (23/11/2023).
Dorna mengatakan konsesi harus diubah untuk bisa menyelamatkan Honda dan Yamaha. Poin untuk konsesi didasarkan pada poin konstruktor.
Dicuplik dari Motorsport, bocoran lain dari isi konsesi yang diusulkan adalah jumlah mesin yang akan dimiliki setiap pembalap per musim, saat ini masing-masing pebalap memiliki jatah tujuh mesin. Dalam kasus tim yang mendapat hak konsesi akan lebih banyak jatahnya. Jumlah pastinya masih belum dapat ditentukan.
Aturan soal kuota ban juga menjadi perhatian dari konsesi. Tim yang mendapatkan jatah konsesi bakal mendapatkan jatah lebih banyak.
Ezpeleta memastikan konsesi itu tidak akan berdampak langsung pada pabrikan dalam jangka pendek.
"Ini sifatnya jangka panjang. Nanti akan terlihat (hasil) konsesinya," jelas dia.
Kabarnya konsesi ini akan diputuskan pada seri akhir MotoGP 2023. "Kami sedang melakukan penyesuaian terakhir sekarang. Itu dikirim ke merek dan akan disetujui akhir pekan ini di Valencia," kata dia.
Suzuki, KTM, dan Aprilia pernah mendapat hak konsensi. Sedangkan Ducati juga memakai hak serupa saat turun di open class pada 2014 silam. Hak-hak istimewa itu dilakukan untuk persaingan yang lebih merata. Memang pada masanya Honda dan Yamaha superior.
Regulasi itu digulirkan saat Yamaha dan Honda sedang jaya di atas lintasan. Menariknya dua pabrikan itu belum pernah mencicipi hak konsesi.
Kini dua pabrikan Jepang itu sedang mengalami masa suram. Dorna Sports, selaku penyelenggara mewacanakan agar tim Jepang itu mendapat izin dari pabrikan lain supaya bisa dapat hak istimewa.
"Jadi yang harus saya lakukan adalah meyakinkan bahwa itu baik untuk dilakukan," kata Ezpeleta.
"Honda dan Yamaha memberi kami beberapa konsesi yang memungkinkan orang lain untuk mengambil langkah maju. Tidak ada yang ingat itu...," kata Ezpeleta.
"Honda dan Yamaha-lah yang memberikan izin agar motor lain mendapat keuntungan dalam latihan dan hal-hal lain. Hal ini membuat Ducati, pertama, lalu Suzuki, dan yang lainnya bisa menaikkan level. Saya, karena saya juga sama, tidak bisa melupakan itu," kata dia.
Simak Video "Video: Quartararo Raih Pole di Kualifikasi MotoGP Belanda, Marc Marquez 4"
(riar/din)