MotoGP San Marino Dinilai Membosankan, Pebalap Ungkap Alasannya

MotoGP San Marino Dinilai Membosankan, Pebalap Ungkap Alasannya

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 12 Sep 2023 12:08 WIB
MotoGP San Marino 2023
MotoGP San Marino 2023 (Foto: AFP/FILIPPO MONTEFORTE)
Jakarta -

MotoGP San Marino di Misano, Italia, semalam WIB dinilai membosankan. Tak ada drama duel salip-menyalip yang ketat, hanya beberapa kecelakaan yang dialami pebalap pada balapan utama MotoGP San Marino 2023.

Balapan digelar sebanyak 27 lap dan berlangsung dalam kondisi cuaca cerah dengan lintasan kering. Di awal-awal lap, tiga pebalap terdepan, yakni Jorge Martin, Francesco 'Pecco' Bagnaia, dan Marco Bezzecchi langsung tancap gas untuk mengamankan rombongan pertama.

Jarak antara Pecco dengan Martin sempat sangat dekat. Namun, Martinator berhasil menjaga posisi terdepan hingga akhir balapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara salip-menyalip terjadi antara Marc Marquez dan Miguel Oliveira. Mereka saling berebut posisi enam di lap 6, 22, dan 25, hingga akhirnya Oliveira yang berhasil mengamankan posisi tersebut dan Marquez finis ketujuh.

Ini sangat bertentangan dengan balapan di Misano tahun-tahun sebelumnya yang terdapat banyak drama salip-menyalip dan menyajikan tontonan menarik. Contoh pada tahun 2019 ketika Marc Marquez dan Fabio Quartararo saling menyalip sebanyak tiga kali pada lap terakhir saja.

ADVERTISEMENT

Beberapa rider MotoGP mengomentari balapan MotoGP San Marino 2023 yang membosankan. Menurut Aleix Espargaro, nihilnya aksi salip-menyalip di MotoGP San Marino 2023 kemungkinan karena tata letak sirkuitnya. Hal itu ditambah semakin canggihnya perangkat elektronik dan aerodinamika yang membuat para pebalap ogah mengambil risiko untuk menyalip lawannya.

"Sirkuit ini sangat kecil, seperti trek karting. Dengan banyak cengkeraman, dan seperti ini, dengan banyak perangkat elektronik yang bagus serta sayap (aerodinamika), hampir tidak mungkin untuk menyalip. Saya berada di belakang Luca (Marini), dan dia membalap dengan sangat baik hari ini. Alex (Marquez), (Johann) Zarco, pebalap lain jauh lebih lambat dari kami, tapi kami tidak bisa menyalip mereka. Luca sangat cepat, tapi tidak ada ruang untuk dilewati. Itu tidak mungkin. Setiap kali saya mencoba menyalip orang di depan, dia melebar. Itu sangat sulit," ujar Espargaro dikutip The Race.

Menurutnya, motor MotoGP modern saat ini membutuhkan sirkuit dengan layout yang lebih besar. Rider Aprilia itu mengaku tidak suka dengan sirkuit kecil seperti Misano dan Phillip Island, Australia.

"Itu hanya pendapat saya. Tapi kami harus balapan ke mana saja. Saya tidak suka sirkuit seperti ini, karena tidak ada overtaking, tidak ada show. Tapi kami harus balapan ke mana pun. Memang benar bahwa dengan tipe motor seperti ini Anda memerlukan layout yang lebih besar. Motornya punya downforce yang besar, putaran yang sangat cepat, jadi di trek yang sangat kecil hal ini tidak mungkin terjadi," ungkapnya.

Masalah ini semakin menjadi-jadi dengan adanya aturan baru soal tekanan angin ban. Hal itu disampaikan oleh Bagnaia dalam konferensi pers. Bagnaia tidak bisa berbuat apa-apa selain mempertahankan posisinya.

"Regulasi baru untuk tekanan (ban) depan tidak memungkinkan kami untuk menyalip. Jika Anda tidak bisa menyalip di empat atau lima lap pertama, tekanan (ban) depan Anda tinggi dan Anda tidak bisa mencobanya (untuk menyalip pebalap lain). Jika Anda mengambil risiko terlalu besar, Anda mulai kehilangan keunggulan dan itu lebih berisiko. Tidak ada seorang pun yang ingin merusak seluruh balapan Anda atau balapan orang lain. Peraturan baru ini sedikit membawa bencana bagi hal-hal semacam ini," ucap Pecco Bagnaia.




(rgr/din)

Hide Ads