Francesco Bagnaia menceritakan insiden kaki terlindas yang dialami di MotoGP Catalunya. Hanya selang hitungan hari, Pecco berhasil naik podium lagi.
Francesco Bagnaia mengalami insiden yang cukup mengerikan di putaran pertama MotoGP Catalunya. Bagnaia mengalami kecelakaan highside hingga membuatnya terpelanting dari motor. Rider Ducati Lenovo itu kemudian terkapar di tengah lintasan.
Tak sempat menghindar, Brad Binder yang berada di belakangnya secara tidak sengaja melindas kaki Bagnaia. Setelah insiden itu, Bagnaia dilarikan ke pusat medis. Setelah menjalani pemeriksaan, ia disebut hanya mengalami memar tanpa adanya patah tulang.
Jebolan akademi VR46 Riders itu juga dinyatakan dalam kondisi sehat serta diizinkan menjalani balapan di MotoGP San Marino akhir pekan ini.
"Saya sangat beruntung dan senang bisa hadir di sini. Pertama-tama saya ingin memuji Alpinestars atas pekerjaan bagus yang mereka lakukan dengan mengutamakan keselamatan. Saya sangat senang bisa ikut balapan di 'rumah' sendiri, ini sangat penting dan kami telah bekerja keras untuk mewujudkannya," ungkap Bagnaia dilansir Speedweek.
"Tidak mudah memang, hari Senin setelah balapan adalah hari yang sulit, tetapi saya telah bekerja bersama kru dan kami bangga atas capaian kami. Kemajuan sejak Senin sangat pesat. Saya akan melanjutkan terapi selama akhir pekan dan saya pikir kondisi saya bakal membaik. Kita lihat nanti, saya sudah mencoba naik motor dan rasanya baik-baik saja," sambungnya lagi.
Pebalap berusia 26 tahun itu mengungkap insiden itu terjadi karena dirinya kehilangan kendali. Bagnaia mengungkap sejak sesi pemanasan, dia merasa ban belakang tak memiliki daya cengkeram yang baik. Sampai akhirnya ketika hendak membalikkan posisi motor, ban belakang kehilangan kendali.
"Kami analisa semuanya, teknis, elektronik, dan dari sisi berkendara kami tidak melakukan kesalahan. Kami sekarang menunggu hasil analisa dari Michelin. Cukup aneh memang bisa terjadi kecelakaan parah, sekarang penting untuk mencari tahu penyebabnya," tutur Bagnaia.
Rekan setim Enea Bastianini itu tak menampik masih mengalami rasa sakit di bagian bokongnya. Ditambah lagi, lutut kanannya mengalami hematoma yang membuat geraknya sedikit sulit. Namun, Bagnaia tampil semaksimal mungkin bisa membalap di hadapan publik sendiri. Bagnaia bisa berhasil podium lagi dalam sprint race MotoGP San Marino 2023. Dia yang start dari posisi tiga bisa finis di belakang Jorge Martin, dan Marco Bezzecchi.
Bagnaia tidak menampik kalau dia balapan sembari menahan rasa sakit. Terutama pada area kakinya.
"Saya juga tidak bisa menggunakan kaki saya seperti biasanya. Saya merasa hanya mengemudi dengan tangan. Tapi Saya beruntung kami secara fisik terlatih dengan baik. Untungnya, saya juga tidak menderita arm pump," jelas dia.
Murid Valentino Rossi itu tidak muluk-muluk pada balapan utama MotoGP. Bagnaia bilang akan menambah dosis obat penghilang rasa sakit.
"Hal utama adalah meningkatkan dosis obat penghilang rasa sakit sehingga saya dapat lebih berkonsentrasi dalam mengemudi tanpa harus memikirkan bagaimana menopang kaki saya. Saat sprint, lutut saya kesulitan di dua hingga tiga lap pertama, karena mungkin saya belum melakukan pemanasan dengan baik. Di sisi lain saya kesulitan dalam posisi miring. Saya perlu beberapa putaran, tapi setelah itu kecepatannya cukup bagus."
Simak Video "Video Kemenangan Spesial Marquez: Motor Italia, Tim Italia, di Sirkuit Italia"
(dry/riar)