Valentino Rossi rupanya masih kesal dengan aksi yang dilakukan Jorge Martin kepada Luca Marini di MotoGP Austria. Menurut Rossi harusnya Martin bisa langsung diganjar sanksi.
Mantan pebalap MotoGP Valentino Rossi rupanya masih menyimpan kekesalan kepada Jorge Martin saat melakoni balapan MotoGP Austria. Di Sirkuit Red Bull Ring Spielberg itu, khususnya pada balapan Sprint Race, Martin memang terlihat cukup agresif sejak awal.
Baca juga: Kenapa Marc Marquez Benci Valentino Rossi? |
'The Doctor' menuding bahwa Martin adalah penyebab dari insiden karambol yang terjadi pada tikungan pertama hingga menyebabkan beberapa pebalap tersungkur ke gravel. Belum habis sampai di situ, Martin juga menyentuh pebalap Mooney VR46 Racing Luca Marini hingga terjatuh. Marini yang dinilai Rossi punya potensi berdiri di podium pada Sprint Race harus rela menyelesaikan balapan lebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada kesempatan itu, FIM Steward juga tak langsung memberi hukuman kepada Martin. Hukuman diputuskan setelah balapan selesai. Martin pun bisa berdiri di podium usai finis ketiga di Sprint Race.
"Saya tidak mengerti kenapa hal seperti itu diputuskan di akhir balapan. Martin gila saat itu. Dia datang dengan kuat, menyentuh Quartararo dan menyebabkan tabrakan beruntun hingga tiga atau empat pebalap terjatuh. Mereka harus memberikan penalti kepadanya saat itu dengan long lap," ujar Rossi dikutip Motosan.
"Mereka malah mengambil keputusan yang tidak terlalu penting seperti long lap ke Quartararo yang tidak banyak mengubah hasil. Namun jika menyangkut hal-hal penting seperti memberi sanksi ke Martin yang tengah berada di posisi kedua klasemen, mereka seolah-olah harus berkonsultasi dengan seseorang lebih dulu," sambung Rossi.
Rossi memang dibuat kecewa dengan hasil Sprint Race di Austria. Ia bahkan sempat menutup muka usai Marini terjatuh. Beruntung di balapan utama, anak muridnya di akademi VR46 Riders bisa mentas. Francesco Bagnaia berhasil merebut podium pertama, Bezzecchi di posisi ketiga, Luca Marini keempat, dan Franco Morbidelli di tempat ke-11.
"Kasihan sekali Marco, sebenarnya dia bisa saja menang, hanya kurang beruntung. Ini merupakan tahun keduanya di MotoGP, dia adalah pebalap papan atas dan telah menunjukkan bahwa dia memiliki kecepatan. Itu adalah hal yang penting. Target kami adalah melanjutkan balapan dengan dua pebapa pada tahun 2024 yaitu Luca dan Marco," tuturnya.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat