Ducati makin terlihat menjanjikan di musim MotoGP 2023. Delapan motor yang diturunkan di atas lintasan, enam di antaranya masuk 10 besar, dan tiga jadi pebalap paling atas. Nasibnya berbanding terbalik dengan pencapaian Honda musim ini.
Francesco Bagnaia bakal menjadi kandidat kuat juara MotoGP saat ini. Dia sudah empat kali menang, dan lima kali naik podium. Bagnaia memimpin klasemen dengan torehan 194 poin. Di belakang Bagnaia ada dua rider Ducati lagi, Jorge Martin dari tim Pramac dan Marco Bezzecchi dari VR46 Mooney Racing.
Situasi ini berbanding terbalik dengan Honda, manajer Joan Mir, Paco Sanchez, bilang saking banyaknya motor Ducati, kejuaraan balap itu berubah menjadi Ducati Cup. Sedangkan Honda, yang telat dengan pengembangan motor masih tertatih-tatih, bahkan untuk bisa finis sekali pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ducati telah mengambil lompatan besar ke depan, dengan solusi yang belum ditemukan orang lain. Motor mereka mendominasi kejuaraan, bahkan mengubahnya menjadi Ducati Cup," kata Paco dikutip dari AS.
Dia mengatakan format baru kejuaraan MotoGP dengan tambahan sprint race, membuat banyak pebalap mengalami masa-masa sulit. Tidak hanya dialami rider Honda, lho.
"Format ini menghancurkan fisik dan psikologis pebalap. Saya dapat memberi tahu Anda tentang Pol (Espargaro), Oliveira atau Bastianini, yang tidak mengendarai Honda, mereka dikirim ke rumah karena cedera, karena stres dan formula baru, yang membuat para pembalap berada di bawah tekanan luar biasa sejak menit pertama," ujar dia.
"Statistiknya ada di sana. Itu bukan pikiran tapi kenyataan. Saya belum pernah melihat kejuaraan dengan tingkat cedera yang saya lihat tahun ini. Menyatukan format kejuaraan, jumlah kecelakaan dan fakta bahwa Honda adalah motor yang kritis dan hasilnya adalah malapetaka bagi kami," tambahnya lagi.
Di sisi lain, kata Paco, Joan Mir sebetulnya menaruh harapan lebih kepada Honda. Namun Rider Spanyol itu tidak didukung motor superior. Ditambah juara dunia MotoGP 2020 ini baru pertama kali menggeber RC213V.
"Tujuannya adalah untuk memenuhi kontrak dengan Honda dan mencoba membuat motor itu kompetitif. Ini bukan misi yang mudah. Pembalap hebat telah melewati Honda tahun-tahun ini, seperti Lorenzo, Pol, Γlex MΓ‘rquez dan Pedrosa di tahun-tahun terakhir mereka, semuanya mengalami masa-masa sulit. Bahkan MΓ‘rquez yang menang pun mengalami kesulitan, karena ia menang dengan jumlah jatuh yang brutal," jelas dia.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!