Yamaha Yakin Bisa Bangkit di MotoGP, Dulu Pernah Krisis Bersama Rossi dan Vinales

Yamaha Yakin Bisa Bangkit di MotoGP, Dulu Pernah Krisis Bersama Rossi dan Vinales

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 30 Jun 2023 10:37 WIB
Monster Energy Yamaha meresmikan tim yang akan bertarung di MotoGP 2023. Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli hadir dalam acara yang berlangsung di Jakarta, Selasa 17 Januari 2023.
Yamaha yakin bisa bangkit di MotoGP. Foto: Dok. MotoGP
Jakarta -

Manajer Tim Yamaha Massimo Meregalli memiliki keyakinan bahwa Yamaha bakal bisa bangkit di MotoGP. Dikatakan Meregalli, Yamaha selalu bisa keluar dari kesulitan, terlebih dulu Yamaha juga pernah mengalami masa-masa krisis bersama Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Meregalli menjelaskan Yamaha telah bekerja keras supaya bisa memaksimalkan kinerja YZR-M1. Bahkan Yamaha telah merekrut berbagai ahli di bidangnya supaya bisa meracik sebuah kuda besi yang bersaing dengan KTM dan Ducati. Tapi memang hingga kini hasilnya belum kelihatan.

"Ini merupakan awal musim yang sama sekali berbeda dari yang kami harapkan. Kami melakukan beberapa tes musim dingin yang bagus, kami puas dengan semua pekerjaan yang telah dilakukan di Jepang," buka Meregalli dikutip dari Motosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami telah belajar, tidak memiliki pengalaman dengan aerodinamika, bahwa tidak hanya bagus untuk meningkatkan downforce dan kecepatan, Anda juga perlu tahu cara membelokkan motor. Karena dengan apa yang terjadi musim dingin ini, kami meningkatkan 'downforce', kecepatan maksimum, tetapi kemudian motor tidak berbelok sama sekali," sambung pria berkepala plontos itu.

Meregalli pun yakin Yamaha bisa bangkit kembali di MotoGP. Yamaha kenyang pengalaman saat mengalami krisis bersama Valentino Rossi dan Maverick Vinales dulu. Dia juga menjamin bahwa orang-orang Jepang di kubu Yamaha bisa diajak kerja sama supaya bisa meraih hasil lebih baik di masa depan.

ADVERTISEMENT

"Kami mengalami masa-masa sulit lainnya, seperti dengan Vale (Rossi) dan Maverick (ViΓ±ales). Sekarang, rival kami, terutama merek Eropa, telah melakukan lompatan yang sangat besar," katanya lagi. "Aneh melihat tiga pabrik Eropa di puncak dan dua pabrik Jepang sedang berjuang. Tentunya kita harus mengambil langkah untuk mengubah cara kerja kita," sambung Meregalli.

"Selalu dikatakan bahwa orang Jepang itu konservatif, tetapi kami bekerja. Memang klise, tapi kita harus satukan cara orang Jepang dengan cara orang Eropa. Karena kami sudah memiliki basis di Italia, dengan insinyur Eropa. Kami harus menyatukan mereka untuk memiliki keunggulan. Kami sedang membuatnya. Saya harap hasilnya segera terlihat, meskipun tidak untuk tahun ini," tukasnya.




(lua/dry)

Hide Ads