Emosi Bagnaia Meledak-ledak ke Motor: Aku Capek, Kayak Bawa Truk!

Emosi Bagnaia Meledak-ledak ke Motor: Aku Capek, Kayak Bawa Truk!

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 27 Jun 2023 09:09 WIB
ALCANIZ, SPAIN - SEPTEMBER 18: Francesco Pecco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team putts his helmet on in his box during the MotoGP race at Motorland Aragon Circuit on September 18, 2022 in Alcaniz, Spain. (Photo by Joan Cros Garcia - Corbis/Corbis via Getty Images)
Francesco Bagnaia Foto: Joan Cros Garcia - Corbis/Corbis via Getty Images
Jakarta -

Francesco "Pecco" Bagnaia sempat meluapkan kekesalan kepada motor Desmosedici GP23. Momen itu terekam saat sesi latihan pertama (P1) MotoGP Belanda 2023. Pecco menjelaskan kenapa dia begitu emosi dengan motornya.

Dalam proses P1 di Sirkuit Assen, Belanda, Bagnaia nampak mengalami masalah. Motornya keluar dari racing line. Desmosedici GP23 yang digebernya kurang stabil atau mengayun ketika melebar di tikungan enam. Pada momen ini Pecco terlihat meluapkan emosinya di atas motor.

Bagnaia mengaku kurang puas dengan motornya. Bukan tanpa sebab, tahun lalu dia begitu perkasa di sirkuit sepanjang 4,54 kilometer ini. Dia berhasil menang dan menjadi pole sitter dengan torehan waktu 1 menit 31,504 detik. Sedangkan hasil P1 MotoGP Belanda 2023, dia makin melorot jadi 1 menit 33,498 detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku sudah lama tidak marah pada motorku. Aku mengalami banyak masalah dan tidak mengerti kenapa motornya bergerak liar. Setelah putaran pertama, aku sangat capek, karena itu sangat melelahkan," ujar Bagnaia dikutip dari Speedweek, Sabtu (24/6/2023).

Untungnya Bagnaia dan timnya berhasil meramu motor lebih baik pada sesi latihan kedua (P2). Bagnaia menajamkan waktu jadi 1 menit 32,263 detik. Atas hasil itu dia berada di posisi empat, persis di belakang Marco Bezzecchi, Jorge Martin, dan Jack Miller.

ADVERTISEMENT

"Aku tidak suka ketika motornya (P1) kaku. Aku lebih suka yang stabil dan karena itu motornya lebih panjang, dan mengorbankan cengkeraman. Saat berganti arah, rasanya seperti truk. Jadi sulit juga menemukan solusi yang tepat," ujar dia.

"Aku menginginkan motor yang stabil dan perpindahan bobot ke depan, kami menemukan setelan yang bagus (P2)," terang dia.

Dia bilang padahal saat P1 setelannya sama dengan tahun lalu, - Ducati dan Pecco bisa juara di Assen. Tapi Desmosedici GP23 malah bergerak liar.

"Kami memulai dengan basis yang sama seperti tahun lalu karena kami sangat kompetitif di Assen tahun lalu. Namun motor baru ini sepertinya berperilaku sangat berbeda di trek ini - percis ketika di Jerez," sambung dia.

"Tapi di Jerez kami membutuhkan satu hari lebih lama untuk kembali ke puncak. Aku masih berada di luar 10 besar pada hari pertama. Untungnya kami menemukan solusi lebih cepat hari ini (MotoGP Belanda)," tambahnya lagi.

View this post on Instagram

A post shared by MotoGPβ„’ (@motogp)




(riar/lua)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads