Honda dan Yamaha Terpuruk di MotoGP, Bos Ducati Bilang Begini

Honda dan Yamaha Terpuruk di MotoGP, Bos Ducati Bilang Begini

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 22 Jun 2023 08:39 WIB
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 29:  Gigi DallIgna of Italy and Ducati Team looks on in box during the MotoGP Of Malaysia - Qualifying at Sepang Circuit on October 29, 2016 in Kuala Lumpur, Malaysia.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna. Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images
Jakarta -

General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna mengungkapkan penyebab terpuruknya Honda dan Yamaha di MotoGP dalam dua musim terakhir ini. Menurut Gigi, baik Yamaha maupun Honda telah melakukan kesalahan dalam pengembangan motor karena fokus hanya pada satu pebalap.

Musim 2023 menjadi musim yang buruk untuk pabrikan-pabrikan Jepang di MotoGP. Dari 7 seri yang sudah digelar pabrikan Eropa seperti Ducati selalu mendominasi jalannya balapan, baik di sesi sprint race maupun race utama. Hasilnya dari posisi 1 hingga 4 klasemen sementara kini dihuni oleh 4 rider Ducati.

Sementara pabrikan Jepang, prestasi terbaik mereka sejauh ini baru ada di seri MotoGP Amerika 2023, yang kala itu dimenangi oleh rider LCR Honda Castrol Alex Rins dengan podium ketiga diraih oleh pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo. Selebihnya, motor-motor buatan Jepang selalu kesulitan tembus 10 besar saat balapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Gigi, pabrikan Jepang telah melakukan kesalahan karena hanya fokus pada satu pebalap untuk pengembangan motor. Padahal seharusnya mereka harus fokus untuk merancang motor yang bisa digunakan oleh pebalap manapun.

"Kesalahan strategis mereka adalah hanya fokus pada 'suara' satu pembalap, mendasarkan pengembangan motor mereka pada hasil dan umpan balik dari pebalap terkemuka dari masing-masing merek," bilang Gigi kepada La Stampa seperti dikutip dari Crash.

ADVERTISEMENT

"(Padahal) seringkali apa yang dikatakan pebalap top, sang juara, tidak benar, karena bakatnya menutupi masalah yang dialami motor tersebut," sambung pria yang menjadi otak di balik kebangkitan Ducati itu.

Gigi mengatakan bahwa pabrikan harus mendengarkan semua masukan dari para pebalapnya tanpa terkecuali. Dengan begitu motor yang dikembangkan akan menjadi ramah dan mudah digunakan oleh semua pebalap.

"Untuk mengembangkan proyek (MotoGP) dengan baik, Anda harus mendengarkan semua suara pebalap Anda," kata Gigi. Saat ini para pebalap Ducati saling bersaing di papan atas klasemen.

Pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia kini memimpin, diikuti Jorge Martin (Pramac Racing), Marco Bezzecchi (Mooney VR46) dan Johann Zarco (Pramac Racing). Kalau ada pabrikan yang bisa menyaingi motor Ducati saat ini, merek itu hanya KTM.




(lua/dry)

Hide Ads