Makin Kesulitan di MotoGP, Yamaha Bakal Bernasib Seperti Suzuki?

Makin Kesulitan di MotoGP, Yamaha Bakal Bernasib Seperti Suzuki?

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 26 Mei 2023 18:31 WIB
Tim MotoGP Yamaha merilis livery terbarunya di Jakarta, Selasa (17/1/2023). Tampilannya masih kental aura sangar seperti monster. Pabrikan Garpu Tala ini menjadi tim pertama yang mempresentasikan line-upnya untuk mengarungi musim 2023.
Yamaha mengalami musim-musim yang sulit di MotoGP. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Yamaha sedang mengalami masa-masa sulit di MotoGP. Pabrikan asal Jepang itu kalah saing dari merek-merek Eropa seperti Ducati dan KTM. Bahkan dari lima seri yang sudah digelar, tim Monster Energy Yamaha belum pernah merasakan kemenangan sama sekali. Apakah nasib Yamaha bakal sama seperti Suzuki, yakni mundur dari MotoGP?

Seperti diketahui, Suzuki mundur dari MotoGP pada akhir musim 2022. Pabrikan Hamamatsu itu mengalami kesulitan finansial. Selain itu, usai menjuarai MotoGP 2020, motor Suzuki GSX-RR pun tidak bisa kompetitif lagi, sehingga gelar juara dunia bisa direbut Yamaha (2021) dan Ducati (2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takuya Tsuda (85) of Japan and Team Suzuki Ecstar during the test of the new MotoGP season 2022 at Circuito Jerez - Angel Nieto on November 18, 2021 in Jerez de la Frontera, Spain. (Photo by Jose Breton/Pics Action/NurPhoto via Getty Images)Suzuki mundur dari MotoGP di akhir musim 2022 Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto

Kini di musim 2023 giliran Yamaha yang mengalami kesulitan di MotoGP. Kesulitan yang dimaksud bukanlah kesulitan finansial, melainkan kesulitan tampil kompetitif dengan motor Yamaha YZR-M1 yang ada saat ini. Sama seperti Honda, Yamaha juga kalah saing dengan pabrikan-pabrikan Eropa dalam pengembangan motor.

Meski situasi pabrikan garpu tala sedang sulit, Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, memastikan Yamaha akan terus berkompetisi di ajang MotoGP. Lin Jarvis menjamin Yamaha memberikan dukungan dan komitmen penuh dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan menarik timnya.

ADVERTISEMENT

"Ya, banyak yang mengajukan pertanyaan seperti itu ke saya. Tapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tak melihat atau merasakan kurangnya komitmen di Yamaha, dari manajemen puncak hingga ke bawah. Pada Grand Prix kedua terakhir di Jerez, Presiden Yamaha Motor Jepang Yoshihiro Hidaka dan bos Yamaha Eropa Eric de Seynes datang menjadi tamu," kata Lin Jarvis dikutip dari Speedweek.

"Keduanya memegang posisi yang sangat penting dan mendukung balapan dengan sangat bersemangat. Mereka juga menyadari apa yang telah dibawa oleh MotoGP ke merek Yamaha di masa lalu dan apa yang bisa terus diperbaiki untuk citra kami di masa mendatang. Saya senang keduanya datang ke Jerez. Karena begitulah mereka mengalami dan melihat level kita dari dekat. Anda juga tahu apa yang kami butuhkan di masa depan. Kami membutuhkan investasi dan perubahan dalam cara kami bekerja," bilang Lin Jarvis.




(lua/din)

Hide Ads