Mental Joan Mir Menciut, Takut Nasibnya di Honda seperti Lorenzo

Joan Mir belum menunjukkan statusnya sebagai juara dunia MotoGP 2020 di tim Repsol Honda. Mir menjalani start yang amat sulit di Honda.

Rider Spanyol itu menjadi rekan setim bagi Marc Marquez. Tapi Joan Mir baru mengumpulkan lima poin saja dari lima seri yang sudah digelar MotoGP 2023. Walhasil, Mir duduk di posisi 21 klasemen sementara MotoGP, terpaut 42 poin dari eks rekan setimnya di Suzuki, Alex Rins.

Mir gagal finis di sprint race Portimao, tapi dia berhasil menyelesaikan balapan di posisi kesebelas dalam balapan utama. Tapi nasib apes terus menerus diterima Mir.

Rider 25 tahun itu tidak bisa menuntaskan balapan. Dia gagal finis hingga mengalami cedera. dalam balapan Argentina. Mir juga crash pada seri Austin, Jerez, dan Prancis.

Joan Mir khawatir kariernya tak berkembang seperti Jorge Lorenzo saat berseragam Honda. memutuskan gantung helm di usia 32 tahun usai MotoGP musim 2019 berakhir.
Lorenzo tak juga bisa masuk 10 besar. Kondisinya diperparah dengan cedera yang datang usai seri MotoGP Belanda.

Nasib yang sama juga dialami Pol Espargaro. Dua musim berseragam Honda, hasil terbaik Pol Espargaro finis di posisi 12 klasemen MotoGP 2021. Musim berikutnya, Pol terdepak keluar 15 besar, dia menempati posisi 16 klasemen akhir MotoGP 2022. Bandingkan sebelum bergabung Honda, saat Pol Espargaro berseragam KTM. Dia lebih sering podium, 5 kali pada tahun 2020 yang membuatnya berada di urutan empat klasemen MotoGP.

"Tentu saja saya takut (seperti Lorenzo dan Pol Espargaro). Saya ingin menang. Sulit bagi pembalap seperti saya untuk melihat diri saya di posisi saya saat ini. Motivasi saya adalah untuk menang, naik podium dan tetap di depan. Hasil ini adalah bahan bakar saya yang sudah lama tidak saya miliki. Saya membutuhkannya," kata Joan Mir dikutip Crash.net, Kamis (17/5/2023).

Mir mengatakan motor Honda RC213V sangat berbeda dengan Suzuki GSX-RR. Mir butuh adaptasi lebih banyak.

"Lebih dari fisik, butuh mental yang lebih. Secara mental itu menghancurkan Anda, karena Anda harus super, super presisi, selalu bertarung di depan, berusaha untuk tidak mencoba berlebihan, karena itu akan lebih buruk," kata dia.

"Dan itu sedikit sulit dan sangat berbeda dari motor yang saya alami sebelumnya," tambahnya lagi.