Francesco "Pecco" Bagnaia lagi-lagi mengalami crash pada seri ketiga MotoGP 2023 di Circuit of the Americas (COTA) Minggu lalu. Ini bukan kali pertama Bagnaia terjatuh pada MotoGP 2023 ini, sebelumnya dia juga harus kehilangan podium di MotoGP Argentina 2023.
Nahasnya, crash yang dialami oleh Bagnaia selalu terjadi saat dia sedang berada di barisan pemimpin balapan. Di MotoGP Argentina 2023 lalu, pria yang kerap disapa Pecco ini harus terjatuh saat sedang berada di posisi kedua. Sedangkan saat berlaga di MotoGP Amerika 2023, dia harus terjatuh saat sedang memimpin balapan.
Terkait kejadian di COTA ini, Bagnaia menyalahkan motor Desmosedici GP23 nya yang dinilai terlalu sempurna dan terlalu stabil sehingga dia tidak dapat merasakan kejanggalan-kejanggalan kecil yang dialami motornya selama balapan berlangsung. Dirinya pun yakin bahwa dia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun ketika dia jatuh saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena aku yakin itu bukan salahku. Kita perlu memahami apa yang dilakukan motor itu. Motor kami adalah yang terbaik di grid. Potensi GP23 luar biasa, ini adalah motor terbaik yang pernah saya kendarai. Tapi saya lebih suka menjadi 0,1 detik lebih lambat tapi dapat memahami segalanya dengan lebih baik," ujar Bagnaia dikutip dari speedweek.
Walaupun merasa bisa melakukan apapun saat menunggangi Desmosedici GP23nya, pebalap kelahiran Italia ini justru menginginkan stabilitas motornya dikurangi, hal ini diperlukan agar dirinya bisa lebih mengontrol ban motornya.
![]() |
"Mungkin saya lebih suka motor yang kurang stabil. Saya selalu merasa bisa melakukan apa saja dengan motor ini, bahwa saya tak terkalahkan. Jika saya ingin membuka celah dalam balapan, maka saya bisa melakukannya. Dan jika saya ingin memimpin, maka saya bisa mengatur waktu putaran yang sangat konsisten. Tapi, saya kehilangan 45 poin dalam dua pekan terakhir, ini artinya ada sesuatu yang tidak sempurna," keluh Bagnaia.
"Mungkin kami harus mengorbankan sedikit stabilitas itu dan akan memiliki lebih sedikit filter, sehingga saya bisa merasakan lebih jelas apa yang sedang terjadi di ban," pintanya.
Menurutnya, dia menginginkan motor yang kurang stabil karena membutuhkan umpan balik dari motor yang ditungganginya tersebut, sehingga Bagnaia bisa memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi pada motornya selama balapan berlangsung.
"Anda bisa menyebut saya gila sekarang karena menginginkan motor yang kurang stabil. Tapi saya butuh umpan balik itu," tuntut pria dengan motor nomor 1 itu.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah