Di balik kesuksesan MotoGP Argentina 2023, ternyata menyimpan banyak kekurangan yang membuat salah satu tim mengkritik habis-habisan penyelenggaraan balap di Sirkuit Termas de Rio Hondo itu. Kritik tersebut datang dari tim MotoGP KTM, yang menyebut balapan di Argentina tak ubahnya seperti balapan di era tahun 1970-an.
"Seolah-olah kita telah mencapai standar (tinggi) di MotoGP yang sesuai dengan milenium ketiga. Saya tidak percaya apa yang kami lakukan di sini, di tanah tidak bertuan ini," kata Manajer Tim Red Bull KTM, Francesco Guidotti, kepada Speedweek.
Kekesalan Guidotti merujuk pada kasus penyewaan kantor kontainer untuk tim yang biayanya mencapai 7.800 euro atau setara Rp 127 juta, namun fasilitas itu tak bisa dipakai karena kondisinya sangat kotor dan pintunya rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan juga datang dari teknisi dan mekanik KTM yang bekerja di paddock. Teknisi perekam data Bayer Tex Geissler, misalnya, bilang sistem sanitasi di paddock Termas de Rio Hondo sangat buruk. Selain itu jaringan internetnya pun tidak stabil.
""Sayangnya, fasilitas sanitasi di paddock berada dalam kondisi yang sangat buruk. Banyak yang bisa diperbaiki. Pada dasarnya pekerjaan di dalam paddock tidak terpengaruh, selalu sama. Kami memiliki peralatan sendiri. Saat internet lambat, analisis data menjadi sedikit lebih sulit, tetapi seringkali kami juga menemukan solusi untuk itu," kata dia.
Kendati banyak kekurangan, MotoGP Argentina 2023 merupakan salah satu seri yang penting bagi penyelenggara MotoGP. Sebab pasar MotoGP di sini begitu besar. Sekitar 72 ribu penonton hadir di balapan hari Minggu. Selain itu, balapan di negara Amerika Selatan itu juga meningkatkan rating TV. Sebab di Eropa, MotoGP Argentina tayang pada jam 7 malam yang merupakan prime time.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Difatwa Haram, Truk Pembawa Sound Horeg Masuk Kategori ODOL?