Kunci Sukses Ducati di MotoGP Ternyata Bukan Hanya karena Aerodinamika

ADVERTISEMENT

Kunci Sukses Ducati di MotoGP Ternyata Bukan Hanya karena Aerodinamika

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 19 Mar 2023 12:10 WIB
VALENCIA, SPAIN - NOVEMBER 08: Enea Bastianini of Italy and Ducati Lenovo Team rides now the Factory Ducati during the Official MotoGP Valencia Test at Ricardo Tormo Circuit on November 08, 2022 in Valencia, Spain. (Photo by Steve Wobser/Getty Images)
Ducati bisa sukses di MotoGP bukan hanya karena faktor aerodinamika. Foto: Getty Images/Steve Wobser
Jakarta -

Ducati sukses besar di MotoGP 2023 dengan memborong tiga kategori juara sekaligus alias triple crown. Ducati meraih gelar konstruktor, tim, dan juga gelar juara dunia lewat pebalap andalannya Francesco Bagnaia. Banyak pihak menilai kesuksesan Ducati karena mereka memiliki motor yang sempurna di lintasan berkat sistem aerodinamika yang canggih. Namun ternyata faktornya tidak sesederhana itu.

Gigi Dall'Igna menjadi tokoh kunci di balik kesuksesan Ducati musim lalu. General Manager Ducati Corse itu datang ke paddock Ducati sejak 2013 dengan membawa beberapa perubahan fundamental. Salah satu kebijakan radikal yang diperkenalkan Dall'Igna adalah penggunaan perangkat aerodinamika di motor Ducati Desmosedici yang dilakukan sejak tahun 2015 silam. Perangkat yang disebut winglet itu akhirnya ditiru oleh pabrikan-pabrikan lainnya.

KUALA LUMPUR, MALAYSIA - OCTOBER 29:  Gigi Dall'Igna of Italy and Ducati Team looks on in box during the MotoGP Of Malaysia - Qualifying at Sepang Circuit on October 29, 2016 in Kuala Lumpur, Malaysia.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Gigi Dall'Igna Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images

"Sejak awal saya mengira bidang aerodinamika dalam balap motor belum cukup berkembang," terang Dall'Igna dalam wawancara eksklusif dengan laman Speedweek. "Tetapi kenyataannya adalah, di masa lalu saya tidak pernah memiliki spesialis aerodinamika yang tepat untuk mendorong pengembangan di bidang ini dan memikirkan hal-hal ini. Hanya di Ducati saya menemukan teknisi yang sangat pintar, jadi kami semua melakukan pekerjaan dengan baik bersama di area (aerodinamika) ini," sambungnya.

Di luar pengembangan aerodinamika yang terbukti jitu, banyak pihak tidak tahu jika Dall'Igna telah melakukan pekerjaan besar yang efeknya jauh lebih dahsyat dibandingkan penggunaan perangkat winglet. Dall'Igna telah merevolusi cara kerja di paddock Ducati, sehingga kerja tim balap dengan tim manufaktur di Borgo Panigale, Italia, lebih bisa terkoneksi dan tersinkronisasi.

"Awalnya teknisi di Borgo Panigale tidak bekerja sama dengan baik dengan teknisi di paddock," tegas race director Ducati tersebut. "Saya lalu mengubah pola pikir karyawan dan organisasi. Karena kini para teknisi di pabrik juga punya tugas saat balapan akhir pekan. Mereka terlibat dalam keputusan teknis di setiap akhir pekan GP. Ini membuat mereka terlibat dengan masalah, mereka memahami masalah dengan sangat baik," sambungnya.

"Oleh karena itu, teknisi di dalam pit dapat bekerja sangat baik dengan teknisi di pabrik untuk menemukan solusi bersama. Di Borgo Panigale kami lalu memikirkan bagaimana kami dapat membuat motor menjadi lebih baik. Dan seminggu kemudian mereka datang ke trek balap dengan membawa informasi ini. Kemudian kami mencoba mengambil langkah maju," kata Dall'Igna.



Simak Video "Ada Nomor #63 dalam Nomor Balap #1 Bagnaia"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/riar)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT