Gravel Sirkuit Portimao Banjir Kritikan, Kalau Jatuh Seperti Meledak-Tabrak Tembok!

Gravel Sirkuit Portimao Banjir Kritikan, Kalau Jatuh Seperti Meledak-Tabrak Tembok!

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 16 Mar 2023 10:36 WIB
Ducati Italian rider Francesco Bagnaia rides during the third practice session of the MotoGP Portuguese Grand Prix at the Algarve International Circuit in Portimao on April 23, 2022. (Photo by GABRIEL BOUYS / AFP)
Sirkuit Portimao dikeluhkan pebalap Foto: AFP/GABRIEL BOUYS
Jakarta -

Sirkuit Portimao bakal jadi seri pembuka MotoGP 2023. Tapi para pebalap ramai-ramai mengkritik kondisi gravel atau kerikil terlalu keras jadi bikin pebalap kesakitan.

Gravel berfungsi untuk meredam motor jika pebalap MotoGP terjatuh. Saat pebalap terseret itu terdapat batu-batu kerikil yang meredam kecepatan motor ketika jatuh.

Kerikil ini ditempatkan di area run-off pada belokan dan pada tikungan kecepatan tinggi. Ketika pebalap masuk ke areah gravel, biasanya akan jatuh karena kedalaman gravel itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Speedweek, kerikil Portimao seharusnya seukuran diameter 6 hingga 15 mm, tapi terkadang ada bongkahan seukuran kepalan tangan. Sejak 2020, para pembalap MotoGP mengeluhkan lapisan kerikil di Portimao yang tidak sesuai dengan peraturan.

Baru-baru ini yang menjadi korban, Fabio Di Giannantonio. Dia terjatuh di tikungan 7 saat melakoni tes Portimao pada Sabtu sore. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit, dan dinyatakan tidak fit pada hari minggu.

ADVERTISEMENT

"Sifat lapisan kerikil di Portimao gila, kami mengeluh setiap tahun karena itu adalah batu yang sangat besar," jelas Diggia.

"Jika Anda terjatuh di atas batu seperti itu, itu lebih menyakitkan daripada menabrak aspal. Saya terpeleset di aspal, tetapi begitu saya mencapai lapisan kerikil, itu seperti ledakan. Ketika kepala saya menyentuh kerikil, saya seperti hilang. Ketika Anda melihat helmnya, itu luar biasa. Saya belum pernah melihat yang seperti ini," tambah dia.

"Harus ada aturan yang lebih ketat untuk lapisan kerikil. Sebenarnya ada, tetapi tampaknya itu tidak cukup. Karena itu seperti menabrak tembok. Kami telah menyerukan selama bertahun-tahun agar kerikil diganti selama," sambungnya lagi.

Juara dunia Pecco Bagnaia juga mengalami crash pada penampilan pertama MotoGP di tSirkuit Portimao pahun 2020. Dia kemudian membawa dua genggam batu ke dalam kotak dan menunjukkannya kepada manajer timnya.

Aleix Espargaro, pebalap senior mengaku sudah protes sejak empat tahun terakhir tetapi tidak ada perubahan siginifikan dari gravel Sirkuit Portimao.

Kami sudah mengeluhkan hal itu selama empat tahun, tapi tidak ada yang terjadi," kata Aleix Espargaro.

"Salah jika tidak mengatakan apa-apa tentang ini, tetapi tidak seperti itu. Kami terus mengeluh, tetapi mereka tidak mendengarkan kami. Apa lagi yang harus kami lakukan?" sambungnya lagi.




(riar/din)

Hide Ads