Bos Dorna: MotoGP Bukan Tinju, Pebalap Tak Perlu Berantem Biar Seru!

ADVERTISEMENT

Bos Dorna: MotoGP Bukan Tinju, Pebalap Tak Perlu Berantem Biar Seru!

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Jumat, 30 Des 2022 10:30 WIB
MONTMELO, SPAIN - JUNE 04:  Carmelo Ezpeleta of Spain and  Dorna CEO looks on during the press conference following the accident at the Spanish Moto2 rider Luis Salom at Circuit de Catalunya on June 4, 2016 in Montmelo, Spain.  (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta tak setuju jika pebalap harus berantem biar MotoGP seru. Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp
Jakarta -

Dorna menanggapi pernyataan sejumlah pengamat yang menyebut MotoGP mulai membosankan lantaran seluruh pebalap berteman baik dan tidak saling berseteru. Menurut Dorna, MotoGP merupakan balap motor, bukan tinju. Sehingga tak perlu 'pukul-pukulan' agar menarik disaksikan.

Disitat dari GPOne, Kamis (29/12/2022), Chief Executive Officer (CEO) Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta menyadari, rivalitas tinggi antarpebalap memang sangat menjual, apalagi sampai saling benci satu sama lain. Namun, dia tak mau MotoGP disukai lantaran alasan tersebut.

"Di olahraga tinju, itu sudah jelas bahwa panitia ingin atlet saling bertarung. Tapi, untuk diterapkan di MotoGP, saya tidak setuju. Bagi saya, menang itu bagus tapi merendahkan lawan tidak baik. Saya merasa yang seperti itu (pebalap saling ribut) memang bisa dijual, tapi saya tak mau menjualnya," ujar Ezpeleta.

Usai Crash, Pembalap Indonesia Gresini Malah Berantem di LintasanIlustrasi pebalap motor berantem. Foto: Dorna MotoGP

Sebelumnya, rivalitas sengit sempat menyeret nama-nama tenar seperti Jorge Lorenzo dengan Dani Pedrosa atau Valentino Rossi dengan Marc Marquez dan Max Biaggi. Menurutnya, rivalitas seharusnya ditaburi bumbu-bumbu sportifitas. Namun yang terjadi kepada mereka justru dirasa berlebihan.

"Saya tidak suka ketika Lorenzo dan Pedrosa tidak mau saling bicara, saya juga tidak suka saat Rossi dan Biaggi saling serang di podium Montmelo. Saya suka dengan rivalitas yang membantu popularitas (MotoGP), tapi apa salahnya sih jika (rivalitas) dilakukan dengan sopan?" tegasnya.

Menurut Ezepeleta, salah satu rivalitas terburuk sepanjang masa terjadi pada musim 2015 silam. Kala itu, Rossi, Lorenzo dan Marquez terlibat gesekan sengit hingga memantik permusuhan.

Rossi diduga tendang Marquez di MotoGP Malaysia 2015.Rossi diduga tendang Marquez di MotoGP Malaysia 2015. Foto: Motogp.com

Ezpeleta beranggapan, rivalitas dalam dunia balap seharusnya hanya terjadi di lintasan. Sementara di luar itu, pebalap harusnya saling berteman dan menghormati satu sama lain.

"Rivalitas antar pebalap merupakan hal yang tak bisa dihindari, tapi di waktu yang sama mereka harus saling menghormati. Saya pernah bilang, saya tidak suka apa yang terjadi di musim 2015 lalu. Ketika itu, terjadi perselisihan antara Rossi, Marquez dan Lorenzo," urai Ezpeleta.

"Saya mau berkata jujur, rivalitas itu seharusnya tentang gairah untuk menang. Kalian (para pebalap) tidak perlu bertengkar satu sama lain untuk menarik perhatian penonton," kata dia menambahkan.



Simak Video "Jack Miller Kuasai Latihan Kedua MotoGP Portugal"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT