Winglet Bikin Motor MotoGP Jadi Susah Nyalip, Begini Penjelasan Pedrosa

Winglet Bikin Motor MotoGP Jadi Susah Nyalip, Begini Penjelasan Pedrosa

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 22 Des 2022 13:43 WIB
Suzuki Ecstars Spanish rider Alex Rins (R) competes against Ducati Lenovos Italian rider Francesco Bagnaia (L) during the MotoGP Australian Grand Prix at Phillip Island on October 16, 2022. - -- IMAGE RESTRICTED TO EDITORIAL USE - STRICTLY NO COMMERCIAL USE -- (Photo by Glenn Nicholls / AFP) / -- IMAGE RESTRICTED TO EDITORIAL USE - STRICTLY NO COMMERCIAL USE -- (Photo by GLENN NICHOLLS/AFP via Getty Images)
Penggunaan perangkat aerodinamika membuat motor MotoGP susah menyalip. Foto: AFP via Getty Images/GLENN NICHOLLS
Jakarta -

Penggunaan perangkat aerodinamika seperti winglet di MotoGP telah dikeluhkan oleh sejumlah pihak karena membuat motor jadi susah menyalip. Mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa, membeberkan alasannya.

Kritik terhadap perangkat aerodinamika di motor MotoGP sempat diramaikan oleh pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, dan juga manajemen Red Bull KTM Factory Racing. Mereka berdua bersepakat bahwa penggunaan perangkat aerodinamika yang dipopulerkan oleh Ducati itu, membuat balap MotoGP jadi membosankan lantaran minim aksi salip-salipan.

Pedrosa sebagai orang yang kenyang pengalaman di MotoGP pun mengungkapkan alasan, kenapa perangkat seperti sayap itu bisa mempengaruhi jalannya balap. Menurut pebalap penguji KTM tersebut, awalnya winglet memiliki fungsi penting untuk menambah downforce agar roda depan tidak mengangkat (wheelie).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses peningkatan aerodinamika (di motor MotoGP ini) muncul secara tidak sengaja dan karena kurangnya solusi. Karena roda depan sering terangkat, dan tidak mampu mempertahankannya di sana (permukaan aspal) dengan tenaga diinginkan, maka diterapkan perangkat aerodinamika di atasnya," kata Pedrosa dikutip dari Motosan.

ADVERTISEMENT
SPIELBERG, AUSTRIA - AUGUST 07: Dani Pedrosa of Spain and Red Bull KTM Factory Racing looks on in box during the MotoGP of Styria - Qualifying at Red Bull Ring on August 07, 2021 in Spielberg, Austria. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)Dani Pedrosa Foto: Getty Images/Mirco Lazzari gp

Di luar fungsi pentingnya untuk mempertahankan roda depan agar tidak wheelie saat berakselerasi atau saat ingin meraih top speed, penggunaan perangkat aerodinamika tersebut ternyata juga menimbulkan masalah tersendiri. Sebab motor jadi lebih kuat menjejak aspal, sehingga lebih sulit dikendalikan.

"Saya melihat masalah kenapa (motor MotoGP) tidak bisa menyalip, adalah karena motor ini sekarang melaju lebih cepat dan lebih berat (dengan winglet). Lebih sulit buat bergerak karena pada kecepatan yang lebih tinggi, dan dengan semua beban aerodinamika yang ada, motornya jadi sangat sulit digerakkan. Akibatnya, peluang menyalip menjadi lebih kecil," sambung mantan pebalap Repsol Honda itu.

"(Memang) ada trek yang lebih luas seperti Malaysia, di mana rider bisa lebih banyak melakukan manuver dan menyalip. Itu karena cukup banyak ruang untuk meletakkan motor. Tapi ada trek lain yang sangat sempit dengan hanya satu jalur, sehingga dengan kecepatan dan beban (aerodinamika) itu, rider hanya bisa melewati jalur (racing line) itu," tukasnya.




(lua/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads