Stoner Bisa Sukses, Kenapa Rossi Gagal Total Bersama Ducati?

Stoner Bisa Sukses, Kenapa Rossi Gagal Total Bersama Ducati?

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 21 Des 2022 19:17 WIB
Repsol Honda Teams Australian Casey Stoner (R) and Ducati Teams Italian Valentino Rossi (L) crash during the MotoGP race of the Spanish Prix at Jerezs racetrack in Jerez de la Frontera on April 3, 2011.  AFP PHOTO/ JORGE GUERRERO / AFP PHOTO / Jorge Guerrero
Valentino Rossi saat berseragam Ducati Foto: Jorge Guerrero/AFP
Jakarta -

Ducati punya ikatan sejarah dengan Valentino Rossi. Tapi The Doctor jeblok saat berseragam pabrikan Borgo Panigale. Apa sebabnya?

Pebalap penguji Ducati, Michele Pirro mengerti alasan Valentino Rossi gagal total saat menggeber Desmosedici GP. Menurut Pirro, yang sudah bergabung sebagai rider penguji Desmosedici GP sejak 2012 lalu, karier Rossi di Ducati gagal gara-gara karakter motornya tidak sesuai dengan gaya balapnya.

"Saat saya menjajal motornya (2012), saya mengerti kenapa Valentino (Rossi) gagal tampil kompetitif bersama Ducati," ujar Pirro dikutip dari GPOne, Rabu (21/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan motor itu, saat masuk ke tikungan, Anda tidak akan tahu bisa keluar atau tidak," tutur Pirro.

Rossi hanya bisa sekali podium (P3) pada 2011, dan dua kali finis di tempat kedua setahun berikutnya. Berbeda dengan Casey Stoner, yang berhasil mengantarkan motor Desmosedici GP juara dunia pada 2007. Menurut Pirro area ban depan Ducati tidak mendukung gaya membalap Rossi.

ADVERTISEMENT

"Ban depannya tidak memberikan rasa percaya diri. Para rider normal yang berkendara dengan ban depan seperti Rossi atau Lorenzo, pasti kesulitan. Sementara, Casey Stoner balapan dengan ban belakang karena dia datang balapan dirt track.Rossi pun tak bisa membuat perbedaan," jelas Pirro.

Pirro mengatakan Rossi tiba ke Ducati saat tim itu di masa suram. The Doctor membuat keputusan mengejutkan saat hijrah dari Yamaha ke Ducati pada 2011. Namun selama dua tahun Rossi gagal kompetitif usai hanya tiga kali naik podium, dan kembali ke 'Garpu Tala' pada 2013.

"Saat rider kehilangan rasa percaya diri, maka semua berakhir," kata Pirro.

"Rossi datang ke Ducati pada momen terburuk, tetapi Pecco, pebalap Italia lainnya datang dan berhasil," tambah dia.




(riar/din)

Hide Ads