Bamsoet Dukung Rencana Pembangunan Sirkuit & Museum Otomotif di DIY

ADVERTISEMENT

Bamsoet Dukung Rencana Pembangunan Sirkuit & Museum Otomotif di DIY

Angga Laraspati - detikOto
Senin, 12 Des 2022 09:12 WIB
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana pembuatan sirkuit balap dengan lintasan tanah dan aspal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana pembuatan sirkuit balap dengan lintasan tanah dan aspal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tak hanya sirkuit, ada juga rencana membangun Museum Otomotif dan Transportasi di DIY.

Rencana tersebut berasal dari Anggota Komisi A DPRD DIY Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat yang juga menantu Sri Sultan Hamengkubuwono X. Bamsoet juga mendukung keinginan Kanjeng Pangeran Haryo untuk maju menjadi Ketua IMI Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pembangunan sirkuit direncanakan memanfaatkan lahan seluas sekitar 128 hektare milik Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Sementara Museum Otomotif dan Transportasi, rencananya memanfaatkan kawasan Gedung DPRD DIY di Jalan Malioboro yang tidak lagi digunakan sebagai kantor anggota DPRD DIY.

"Sirkuit tersebut bisa digunakan untuk menggelar berbagai kejuaraan balap. Dari mulai on road seperti road race, drag bike, dan freestyle. Hingga off road seperti motocross, grasstrack hingga adventure. Lokasinya juga strategis, hanya sekitar 9 Km dari Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Sementara dari pusat kota gede, jaraknya sekitar 40 Km dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).

Ketua MPR RI ini menuturkan DIY adalah wilayah yang telah melahirkan banyak pebalap hebat. Antara lain, Doni Tata Pradita, pebalap Indonesia pertama yang mampu menembus ajang tertinggi dengan turun di kelas 250 Cc Kejuaraan Dunia Balap Motor tahun 2008.

Ada juga Galang Hendra Pratama yang turun di World Supersport 300 (WSS300) tahun 2017. Jauh sebelumnya juga sudah ada beberapa pebalap hebat lainnya seperti Hendriansyah, Irwan Ardiansyah, Gupita Kresna, Sudarmono sampai Sigit PD.

"Karenanya sangat tepat jika di DIY dibangun sirkuit berkualitas internasional yang mampu menyelenggarakan berbagai kejuaraan balap on road hingga off road. Memfasilitasi para generasi muda untuk mengasah kemampuan balapnya, memastikan DIY senantiasa melahirkan pebalap hebat yang bisa mengharumkan Indonesia. Sekaligus menjadi sport automotive tourism yang bisa memancing turis dan para pelaku usaha otomotif membuat Research and Development Center di lahan sekitar sirkuit," jelas Bamsoet.

Ketua DPR RI ke-20 ini menambahkan, Kanjeng Pangeran Haryo Purbodiningrat bahkan sudah bertemu dengan Ilham Habibie, putra Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie, yang juga mendukung agar DIY memiliki Museum Otomotif dan Transportasi.

"Nantinya, museum tersebut akan menampilkan berbagai jenis mobil dan motor hingga berbagai jenis alat transportasi lainnya yang memiliki nilai sejarah bagi Indonesia, seperti mobil kepresidenan, hingga kendaraan balap yang pernah digunakan oleh para pebalap hebat Indonesia," tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, perjalanan panjang bangsa Indonesia di dunia otomotif sangat panjang, bahkan dimulai sejak 51 tahun sebelum Indonesia merdeka, kurang lebih sekitar tahun 1894.

Ditandai dengan hadirnya Benz Victoria Phaeton karya Karl Benz, Jerman, yang dibeli oleh Sultan Kasunanan Surakarta Pakubuwono X. Menempatkannya sebagai orang Indonesia pertama yang membeli mobil. Kini kendaraan tersebut berada di Museum Louwman, Belanda.

"Kehadiran Museum Otomotif dan Transportasi di DIY diharapkan bisa membangun kerjasama dengan berbagai museum dunia yang menyimpan kendaraan bersejarah dari Indonesia, agar secara berkala bisa memajang koleksinya di Museum Otomotif dan Transportasi DIY. Seperti Museum Louwman, Belanda yang menyimpan Benz Victoria Phaeton yang pernah menjadi milik Pakubuwono X," kata Bamsoet.

(akd/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT