Sebagian kita mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa pebalap hebat MotoGP kebanyakan dari Spanyol? Bahkan, selama 10 tahun terakhir, hanya Fabio Quartararo satu-satunya pebalap non Spanyol yang berhasil meraih gelar juara.
Pebalap Spanyol menguasai MotoGP sembilan musim berturut-turut sejak 2012 hingga 2020. Dominasi tersebut kemudian putus setelah Quartararo yang berasal dari Perancis meraih gelar juara di musim 2021. Namun, perlu dipahami, Quartararo sejak muda sebenarnya juga tumbuh di Spanyol.
Sejak Valentino Rossi mengalami penurunan performa, dominasi pebalap Spanyol makin menjadi-jadi. Tercatat ada tiga nama yang menjadi penguasa kompetisi, yakni Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan yang terakhir, Joan Mir.
![]() |
Jadi, benarkah MotoGP memang 'tercipta' untuk pebalap Spanyol? Nah, untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus mundur jauh ke tahun 1960-1970. Keunggulan pebalap Spanyol konon merupakan kisah proteksionisme, industri, budaya balap, dan cuaca yang nyaman di kawasan Mediterania.
Sejarah Panjang Pebalap Spanyol Rajai MotoGP
Disitat detikOto melalui sejumlah sumber dan catatan literasi, Jumat (14/10/2022), minat masyarakat Spanyol terhadap kompetisi roda dua telah dimulai sejak awal atau pertengahan 1960-an. Hal itu bermula ketika produsen motor lokal seperti Derbi, Montessa dan Ossa meluncurkan produk-produk yang diminati warga setempat.
![]() |
Menariknya, produsen motor tersebut tak hanya menjual kendaraan, melainkan juga mengadakan edukasi serta pelatihan khusus untuk konsumen muda yang bercita-cita menjadi pebalap. Menurut laporan Motorsport, langkah itu mulanya merupakan strategi bisnis, namun lama-lama minat balap warga setempat melejit drastis.
Sejak saat itu, balap motor seakan menjadi tren baru untuk masyarakat muda di Spanyol. Bahkan, pemerintah setempat yang mengetahui fenomena tersebut langsung bergerak cepat. Mereka tak mau, anak-anak muda itu balapan secara illegal di jalan-jalan umum. Maka mereka buatkan fasilitasnya, seperti sirkuit dan pusat latihan.
Kabarnya, hingga 2020 lalu, sudah ada 30 sirkuit balap yang tersebar di berbagai penjuru kota Spanyol. Bahkan, jumlah itu belum termasuk area test track serta proving ground yang biasa dipakai untuk uji coba kendaraan baru, mesin, ban, dan sebagainya.
Bukan hanya itu, berbeda dari negara-negara lain, ada empat seri MotoGP 2022 yang digelar di negara berpenduduk 47,5 juta orang tersebut.
Lebih menariknya lagi, aturan berkendara di Spanyol juga dibuat lebih luwes dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Di sana, motor sudah legal dikendarai sejak usia 15 tahun, sementara mobil tiga tahun setelahnya. Maka wajar jika masyarakat di sana banyak yang menyukai roda dua, lantaran lebih awal mengenalnya.
Hal itu pula yang akhirnya bermuara pada kesuksesan mereka di pentas balap bergengsi seperti MotoGP.
Hmm, berarti jelas ya, detikers, untuk menghasilkan pebalap-pebalap hebat butuh proses dan usaha yang panjang. Selain itu, perlu ada infrastruktur yang layak dan dukungan kuat dari pemerintah.
Simak Video "Aleix Espargaro dan Jorge Pamer Motoran Sambil Pakai Jas Hujan"
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Bikin Orang Malas Bayar Pajak, BBN Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Dihapus