Mode Irit Bahan Bakar Hancurkan Balapan Aleix Espargaro

MotoGP Jepang 2022 merupakan race yang berantakan buat Aleix Espargaro. Dia buru-buru mengganti motornya ketika balapan akan mulai, tapi hasilnya juga kurang memuaskan. Aleix finis di luar zona poin.

Saat race MotoGP 2022 sejatinya belum benar-benar dimulai di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (25/9) siang, petaka datang buat Aleix Espargaro. Aleix seharusnya dapat posisi start keenam, tapi usai warm up lap dia malah masuk pit. Merasakan ada yang salah pada tunggangannya, dia ganti motor dam harus start dari pit.

Aleix mengungkapkan motor pertamanya tidak bisa melaju kencang karena muncul pesan eco lap. Belakangan diketahui kalau settingan untuk menghemat bahan bakar sedang dalam posisi menyala saat itu. Sebuah kondisi di mana motor tak bisa digeber sampai 100 km/jam dan putaran mesin dibatasi hanya bisa berada di angka 4.000 sampai 5.000 rpm.

"Mereka meninggalkan setting bensin (indikator eco lap). Segera setelah saya sadar, motornya tidak bisa bergerak lebih cepat. Semua tombol sudah saya coba, sudah saya matikan, nyalakan, tapi tetap saja muncul map itu," kata Aleix.

"Itu adalah setting yang digunakan supaya tidak buang-buang bensin, beralih untuk menghemat bahan bakar. Motor tidak bisa melaju di atas 80 km/jam," sambung dia.

Meski kemudian sempat masuk pit dan berganti motor, kemalangan Aleix tak berhenti sampai di situ. Motor cadangannya sama sekali tak dipakai sepanjang akhir pekan tersebut, yang membuatnya tak mendapat setelan yang diinginkan.

Selain itu, Aleix menjelaskan sensasinya dengan motor kedua saat dia pakai saat balapan, yang tidak dia uji sepanjang akhir pekan. Apesnya motor keduanya itu pakai ban yang tidak sesuai dengan keinginannya. Walhasil Aleix menderita sepanjang balapan, dia harus puas finis di posisi 16.

"Saya belum pernah mengendarai sepeda motor kedua. Itu berjalan sangat buruk, tidak berjalan sama sekali, mesinnya sangat tua."

"Saya juga memiliki ban lunak di belakang, yang tidak pernah berhasil untuk saya. Saya telah mengendarai dengan sangat agresif. Saya telah melepas kontrol traksi sejak lap pertama."

"Itulah yang paling membuat saya kesal, kehilangan kesempatan untuk menang setelah melihat balapan yang dilakukan orang lain pada umumnya," tambah dia