MotoGP Jepang diakui Bagnaia tak berjalan mulus. Traksi motor Ducati yang ditungganginya tak sebaik biasanya, pun begitu untuk akselerasi yang membuatnya kesulitan bersaing di barisan depan.
Meski dalam kondisi tidak ideal, Bagnaia sejatinya punya kesempatan besar untuk menjaga jarak dengan Fabio Quartararo di puncak klasemen MotoGP. Memasuki lap terakhir balapan, dia berada di posisi sembilan dan terlibat pertarungan sengit dengan Enea Bastianini. Quartararo bertengger pada posisi delapan.
Tapi malang tak dapat ditolak. Bagnaia malah jatuh hanya beberapa tikungan menjelang garis finis. Kegagalan dapat poin di Sirkuit Motegi membuat jarak dengan dengan Quartararo kembali melebar menjadi 18 poin, padahal sebelumnya cuma terpaut 10 angka saja.
"Aku melakukan kesalahan besar. Aku sudah melakukan kesalahan besar," sesal Bagnaia usai balapan.
"Aku kesulitan hari ini - ketika mencoba menyalip karena traksi motor tidak dalam kondisi terbaik, aku kehilangan sedikit waktu saat berakselerasi. Aku sangat kuat dalam pengereman," lanjut rider 25 tahun itu.
Bagnaia sampai meminta maaf ke tim Ducati atas crash yang dia alami di lap terakhir MotoGP Jepang. Dengan cuma ada empat balapan tersisa di musim ini, kecelakaan tersebut bisa sangat memengaruhi peta persaingan jadi juara dunia MotoGP.
"Aku sedikit terlalu optimistis pada kejadian ini. Satu-satunya hal bagus dari kejadian ini, aku tidak menyenggol Fabio ketika mengalami crash, jadi aku tidak mengganggu balapannya. Karena aku benar-benar mengacau pada insiden tersebut dan aku sungguh tidak senang dengan hal itu," lanjut pebalap yang dalam lima race terakhir selalu naik podium itu.
Tepuk Tangan Bagnaia Usai Jatuh
Ada momen menarik dari insiden jatuhnya Bagnaia pada lap terakhir MotoGP Jepang. Usah jatuh dari motornya dan terseret hingga gravel, Bagnaia terlihat bisa langsung berdiri.
Sejurus kemudian dia terlihat bertepuk tangan. Gestur yang janggal itu memunculkan dugaan kalau dia tengah mencemooh Quartararo, yang tepat berada di depannya saat crash terjadi.
A costly last-lap blunder from @PeccoBagnaia! π±
β MotoGPβ’π (@MotoGP) September 25, 2022
The Ducati rider slid out of contention after attempting a move on title rival @FabioQ20β οΈ #JapaneseGP π―π΅ pic.twitter.com/QNKn7DOMcJ
Tapi ternyata bukan itu maksud tepuk tangan Quartararo.
Bagnaia bertepuk tangan sebagai ekspresi kesal atas 'kebodohannya' sendiri yang membuat kesalahan dan harus menyudahi balapan justru saat menjelang finis.
"(Tepuk tangan itu untuk) diriku sendiri, karena aku melakukan manuver idiot," lanjut Bagnaia penuh sesal.
(din/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar