Bastianini Kehilangan Sayap 'Wonderful Indonesia', tapi Bisa Kalahkan Quartararo dkk

Bastianini Kehilangan Sayap 'Wonderful Indonesia', tapi Bisa Kalahkan Quartararo dkk

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 08 Agu 2022 08:24 WIB
Enea Bastianini (23), of Italy, speeds out of a turn during the MotoGP Grand Prix of the Americas motorcycle race at the Circuit of the Americas, Sunday, April 10, 2022, in Austin, Texas. Bastianini won the race. (AP Photo/Eric Gay)
Enea Bastianini finis pada posisi empat MotoGP Inggris (AP/Eric Gay)
Jakarta -

Pebalap andalan Gresini, Enea Bastianini, finis pada posisi empat dalam gelaran MotoGP Inggris, Minggu (7/8) malam WIB. Pebalap tim satelit Ducati yang mendapat banyak sponsor dari brand Indonesia itu mengalahkan beberapa pebalap seperti Quartararo dengan winglet copot sebelah.

Bastianini memang menggunakan perangkat aerokit semacam sayap tambahan di bagian belakang. Namun, di awal-awal balapan ia kehilangan satu winglet di fairing depan. Meski begitu, Bastianini bisa menyalip beberapa pebalap di depannya.

Saat balapan baru dimulai, terjadi kontak antara Bastianini dengan Jorge Martin. Bastianini terjepit di tikungan pertama GP Silverstone oleh Martin dan Marco Bezzecchi. Bintang Gresini itu kehilangan winglet berlogo 'Wonderful Indonesia' di bagian kiri fairing depan. Dia terlempar dari 10 besar di awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Bastianini melewati pebalap lain satu per satu. Termasuk Fabio Quartararo. Di lap terakhir, Bastianini bahkan merebut posisi keempat dari Martin.

"Ini tentu lebih membantu bagi mereka yang harus mengambil keputusan. Jika harus seperti itu lagi di Austria, tentu tidak ada alasan untuk keputusan yang berbeda. Tapi kita semua tahu bahwa Jorge adalah pembalap yang sangat kuat. Kami tahu nilai dan bakatnya. Jadi kita lihat saja ke depannya seperti apa," ucap Bastianini dikutip Speedweek.

Secara keseluruhan, Bastianini puas dengan posisi keempatnya di GP Silverstone. Satu-satunya yang dia sayangkan adalah kontak di awal balapan yang membuat winglet-nya hilang sebelah.

"Saya merasakan ada sesuatu yang salah, tetapi pada awalnya saya tidak mengerti apa itu. Kemudian saya butuh beberapa putaran untuk menyesuaikan dengan situasi. Untungnya itu tidak menimbulkan masalah besar bagi saya, di pertengahan balapan saya bisa mengatur ritme yang baik dan mengejar ketertinggalan. Dalam beberapa lap terakhir saya bisa menggunakan kekuatan saya di tikungan dan melakukan manuver menyalip yang bagus," ucapnya.

"Sayangnya, saya tidak berhasil naik podium, tapi saya pikir saya menunjukkan balapan yang bagus," ucap Juara Dunia Moto2 2020 itu.




(rgr/din)

Hide Ads