Shinichi Sahara: Suatu Saat Nanti Suzuki Harus Kembali ke MotoGP

Shinichi Sahara: Suatu Saat Nanti Suzuki Harus Kembali ke MotoGP

Luthfi Anshori - detikOto
Minggu, 26 Jun 2022 15:05 WIB
DOHA, QATAR - MARCH 05: Joan Mir of Spain and Team Suzuki ECSTAR looks on in box during the MotoGP of Qatar - Qualifying at Losail Circuit on March 05, 2022 in Doha, Qatar. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images,)
Suzuki memutuskan hengkang dari MotoGP di akhir musim 2022. Foto: (Getty Images)
Jakarta -

Suzuki memutuskan keluar dari MotoGP akhir musim 2022 karena masalah finansial. Project Leader Suzuki, Shinichi Sahara, berharap suatu nanti pabrikan tempatnya bekerja saat ini bisa kembali meramaikan balap motor kasta tertinggi itu.

Keputusan besar diambil Suzuki musim ini. Pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, itu memutus kerja samanya dengan Dorna Sport secara sepihak. Ya, Suzuki akan cabut dari MotoGP akhir musim 2022 karena besarnya biaya operasional di balapan kelas premier itu.

"Bagi saya, balap adalah DNA Suzuki. Jika perusahaan Suzuki (masih) ada, maka Suzuki harus ada di dunia balap. Walhasil, dia bisa kembali balapan suatu saat nanti. Itu pendapat pribadi saya," kata Sahara dikutip dari Tuttomotoriweb, Minggu (26/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sahara, ketika memutuskan hengkang dari MotoGP, prinsipal Suzuki sama sekali tidak menyinggung kemungkinan rencana untuk kembali ke ajang balap motor terpopuler di dunia itu. Tapi di masa depan, Suzuki bisa saja memiliki tim di balap motor listrik MotoE.

"Tidak ada rencana (apa-apa), mereka tidak memberi tahu saya apa-apa. Tapi bisa dibayangkan, mungkin di masa depan balap motor listrik akan menjadi lebih penting," sambung Sahara.

ADVERTISEMENT

Shinichi SaharaShinichi Sahara Foto: Ridwan Arifin

Sahara pun mengingat sambungan telepon yang mengumumkan keputusan para pemimpin Suzuki selama akhir pekan di Jerez. Saat menerima kabar itu, ia mengatakan tidak bisa berbuat banyak, ia juga merasa menjadi orang lemah karena tidak bisa menentang keputusan itu.

"Saya tidak menangis, tetapi saya merasa lemah. Setelah merenung sekitar sepuluh menit saya lebih suka memikirkan balapan akhir pekan, mendapatkan hasil adalah hal paling penting," ungkapnya.

"Saya tidak bisa memberikan detail bagaimana caranya. Saya masih berusaha membuat semua orang menangani situasi dengan cara sebaik mungkin," tukas dia.




(lua/riar)

Hide Ads