Pebalap tim Mooney VR46, Luca Marini harus menelan pil pahit jelang tampil di seri MotoGP Argentina. Sudah harus menunggu lama karena pengiriman logistik telat, ia juga meyakini kalau baju balapnya sudah jamuran karena terlalu lama disimpan di dalam peti kargo.
Sebelumnya diberitakan, salah satu dari lima pesawat kargo yang mengangkut logistik untuk tim balap MotoGP mengalami kendala teknis. Pesawat tersebut dijadwalkan terbang dari Lombok menuju Argentina, lalu transit di Kenya terlebih dahulu.
Namun, saat tiba di Kenya satu pesawat kargo tiba-tiba mengalami kerusakan. Meski langsung diperbaiki, namun harus menunggu suku cadang serta komponen yang dibutuhkan dari dua lokasi berbeda, yakni Eropa dan Timur Tengah. Alhasil proses perbaikan jadi semakin lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pesawat kargo yang mengalami kerusakan itu tengah mengangkut motor balap serta peralatan milik tim pabrikan dan satelit Ducati, termasuk Gresini Racing serta tim VR46. Memang, tim balap Gresini Racing dan VR46 milik Valentino Rossi mengusung motor Ducati Desmosedici untuk musim ini.
Luca Marini mengaku, keterlambatan kargo milik tim VR46 di Argentina tidak hanya merugikan persiapan tim. Ia khawatir jika perlengkapan balapnya sudah berjamur dan alhasil harus dibuang karena tidak layak pakai.
![]() |
"Itu sangat merugikan kami. Tentu kami tidak memiliki apa-apa di dalam paddock, dan ketika saya memikirkan semua peralatan berbahan kulit yang dikemas di dalam peti kargo, semua itu sudah basah setelah tampil di Mandalika," kata Luca Marini dikutip Speedweek.
"Alhasil itu semua pasti sudah berjamur sekarang. Baju balap kulit dan sarung tangan mungkin harus dibuang," ujar pebalap Italia tersebut.
Beruntung bagi Luca Marini dan sejumlah pebalap lain, pesawat kargo yang mengangkut logistik MotoGP sudah tiba di Argentina. Pesawat kargo itu tiba di Bandara San Miguel Tucuman pada Jumat (1/4/2022) malam waktu setempat.
Setibanya di bandara, barang-barang yang diangkut itu harus dikirim lagi ke Sirkuit Termas de Rio Hondo yang berjarak 120 kilometer. Untuk mengangkut logistik tersebut dibutuhkan sebanyak 10 unit truk dengan menempuh perjalanan selama 2,5 jam.
Dengan adanya keterlambatan ini, jadwal latihan bebas FP1 dan FP2 yang seharusnya digelar pada Jumat kini digeser menjadi hari Sabtu. Hal ini dilakukan agar sejumlah tim balap yang logistiknya terkendala masih bisa melangsungkan latihan bebas secara serentak.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!