Sejumlah media asing mengatakan material kerikil aspal Sirkuit Mandalika tidak sesuai standar, sehingga gampang terkelupas dan membuat kerikil-kerikil kecil muncul di lintasan saat sesi tes pramusim. Seperti apa respons MGPA (Mandalika Grand Prix Association)?
Pertamina Mandalika International Street Circuit banyak dikeluhkan para rider MotoGP setelah mereka mencobanya untuk sesi tes pramusim pada tanggal 11-13 Februari. Salah satu keluhan utamanya adalah munculnya kerikil di titik-titik tertentu, yang mana itu sangat berbahaya untuk rider dan motornya.
Selain rider, media asing juga menyoroti hal itu. Media The Race misalnya, mengatakan material kerikil atau gravel yang ada di lapisan atas aspal Sirkuit Mandalika tidak sesuai standar. Ini tentunya menjadi tuduhan yang sangat serius.
"Terkait proses konstruksi, bahwa masalahnya terletak di jenis batu agregat (aggregate stones) yang dipakai dalam proses konstruksi, dengan campuran asli yang dipilih oleh konsultan luar tidak digunakan, dan (justru) batu yang digali secara lokal dipilih sebagai penggantinya," tulis The Race.
"(Batu agregat itu) tidak mengikat dengan benar aspal di aspal, kekuatan sepeda motor (MotoGP) 220 mph (350 km/jam) cukup untuk menyedot batu-batu ini keluar dari tanah, menurunkan permukaan lintasan dan menyebabkan kerusakan dan cedera (pada pebalap)," sambungnya.
[Halaman selanjutnya: Respons Mandalika Grand Prix Association dan PT Pembangunan Perumahan]
Simak Video 'Kenapa Rider WSBK Tak Alami Masalah Seperti Pebalap MotoGP di Mandalika?':
(lua/lth)