Media Asing Ragukan Indonesia soal MotoGP 2022, Ini Jawaban MGPA

Media Asing Ragukan Indonesia soal MotoGP 2022, Ini Jawaban MGPA

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 02 Jan 2022 14:17 WIB
Pengecatan lintasan sirkuit Mandalika telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Pengecatan itu membuat lintasan sirkuit Mandalika makin keren. Penasaran?
Potret lintasan Sirkuit Mandalika yang akan digunakan untuk ajang MotoGP Mandalika 2022 Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Jakarta -

Mandalika Grand Prix Association (MGPA) tengah menyiapkan MotoGP Mandalika 2022. Namun media asing meragukan MotoGP di Indonesia akan dapat digelar tahun ini, lantaran birokrasi negara yang 'menyulitkan'. Apa tanggapan MGPA?

Vice President MGPA, Cahyadi Wanda menjawab keraguan media asing ini dengan santai. Menurutnya setiap orang berhak punya pendapat apa pun. Namun MGPA tetap menyiapkan yang terbaik dan hal ini didukung oleh pemerintah.

"Ya media asing sih sah-sah aja ya mau bicara apa, tapi kan yang pasti kita tahu di Indonesia ini dukungan pemerintah ke kita luar biasa," ucap Cahyadi kepada detikOto pada Minggu (2/1/22).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya media Jerman, Speedweek, mengatakan dengan tak terprediksinya pandemi Covid-19, segala pembatasan, hingga rumitnya birokrasi di Indonesia masih banyak yang belum jelas tentang gelaran MotoGP di Lombok pada 18 hingga 20 Maret mendatang.

Speedweek mengatakan, saat meliput WSBK mereka butuh sekitar empat hari dari Jerman menuju Lombok untuk meliput ajang balap motor kelas dunia tersebut. Kini, dengan aturan karantina yang berlaku mungkin bisa lebih lama.

ADVERTISEMENT

Menurut Speedweek, Indonesia sempat membatasi orang asing untuk masuk atau membuat visa ke Indonesia. Hal ini membuat Dorna dan MGPA harus bernegosiasi atau membuat kesepakatan dengan kementerian terkait di Indonesia.

"Meski berusaha untuk membuat prosedur masuk acara SBK sesederhana mungkin, perjalanan ke Asia Tenggara adalah ujian kesabaran dan membutuhkan persiapan berhari-hari dengan tumpukan birokrasi," tulis Speedweek.

Speedweek juga mengatakan, semua birokrasi ini terjadi pada menit-menit akhir. Tak sedikit dari pebalap atau tim yang mendapatkan visa sehari sebelum keberangkatan.

Namun MGPA menafikan pernyataan dari Speedweek ini. Menurut mereka, saat ini kita perlu menunggu kepastian dan aturan teranyar dari pemerintah, khususnya terkait regulasi masuk orang asing.

"Kita tunggu aja dari pemerintah, tapi pemerintah pasti memikirkan juga lah keselamatan pasti nomor satu. Nggak bisa kita menyamakan Indonesia dengan negara-negara lain di Eropa juga," ujar Cahyadi.

"Jadi saya bingung kalau media asing anggap seperti itu dan ini kan kita masih dalam proses ya. Kita juga belum tahu kebijakan pemerintah bagaimana. Kita juga belum bisa komentar lebih banyak kalau mengenai karantina dan lain-lain," lanjutnya.

Satu hal yang ditekankan oleh MGPA adalah pemerintah Indonesia mendukung penuh kesuksesan MotoGP di Indonesia. Maka dari itu, MGPA optimistis MotoGP Mandalika akan digelar sesuai dengan jadwal.

"Jujur saya tanpa pemerintah sih nggak bisa ini melakukan ini semua. Dukungan dari Kemenko Marves (Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi), Menko Ekuin (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), terutama Kementerian BUMN juga dalam hal ini. Ini saya juga nggak ngerti, kalau nggak ada mereka nih mau kemana gitu lho," papar Cahyadi.




(mhg/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads