Mantan manajer tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, mengungkapkan perbedaan antara balap mobil Formula 1 dan balap motor MotoGP. Dikatakan Brivio, Formula 1 dan MotoGP merupakan dua jenis balap yang sangat berbeda jauh. Bukan hanya dari segi kendaraan yang dipakai, tapi juga soal manajerialnya.
Davide Brivio merupakan sosok penting bagi Suzuki karena dia berhasil mengantarkan Suzuki juara MotoGP 2020. Tapi alih-alih makin betah di Suzuki dan memperpanjang kontraknya, Brivio justru hengkang dan malah menyeberang ke balap Formula 1 untuk menjadi direktur balap di tim Alpine.
Setelah semusim menjalani kariernya di ajang balap berjuluk jet darat itu, Brivio pun mengungkapkan perbedaan besar balap Formula 1 dan balap MotoGP. Menurut pria asal Italia, Formula 1 memiliki organisasi yang lebih baik dibandingkan MotoGP.
"Seperti yang Anda ketahui, tahun ini saya memiliki kesempatan untuk menjalani pengalaman yang luar biasa, karena saya ingin tahu tentang dunia ini. Di F1 saya menemukan organisasi yang hebat dibandingkan dengan apa yang saya jalani sebelumnya. Saya dapat melihat serta mempelajari metode kerja, serta interaksi antara departemen yang berbeda dan antara mekanik dan insinyur. Saya harus mengatakan itu sangat menarik," kata Brivio dikutip dari Motosan, Minggu (26/12/2021).
Brivio juga menjelaskan perbedaan Formula 1 dan MotoGP dari segi teknis. Menurut pria yang pernah berkarier di tim MotoGP Yamaha itu, Formula 1 memiliki konstruksi yang lebih kompleks, berbeda jauh dengan motor MotoGP.
"Jelas, mobil Formula 1 itu sendiri lebih besar, jadi lebih banyak dinamika yang harus diperhitungkan. Juga, di F1 ada lebih banyak sumber daya dan itu berarti lebih banyak investasi pada manusia, peralatan, dan teknologi. Tapi pada akhirnya, insinyur F1 sama bagusnya dengan MotoGP, bukan yang satu lebih baik dari yang lain, karena mereka berdua memiliki keterampilan hebat. Saya harus mengatakan bahwa itu adalah pengalaman yang baik, mengingat saya memulai dengan rasa ingin tahu, tanpa ekspektasi apa pun. Saya mulai dengan rasa ingin tahu, tanpa harapan," sambungnya.
Bicara soal tingkat stres, Brivio tak ragu-ragu mengatakan bahwa di MotoGP tingkat stresnya lebih tinggi dibandingkan di Formula 1. Alasannya, karena di MotoGP ia mengerjakan lebih banyak tugas yang artinya ia memiliki tanggung jawab lebih luas. Beda dengan ketika ia di Formula 1, di mana distribusi kerja lebih merata.
"Sebelumnya saya lebih stres, karena saya seorang penyendiri di MotoGP. Seorang penyendiri dalam arti bahwa saya memiliki lebih banyak hal yang harus dikerjakan di tingkat manajemen. Di sisi lain, di F1 tanggung jawab didistribusikan secara luas di antara orang-orang yang berbeda di dalam staf," ujarnya.
(lua/din)