Ribut-ribut Formula E di Jakarta, 3 Pabrikan Raksasa Jerman Malah Memutuskan Hengkang

Ribut-ribut Formula E di Jakarta, 3 Pabrikan Raksasa Jerman Malah Memutuskan Hengkang

Tim Detikcom - detikOto
Kamis, 07 Okt 2021 11:31 WIB
BERLIN, GERMANY - MAY 25: In this handout from FIA Formula E -  Alexander Sims (GBR) BMW I Andretti Motorsports, BMW iFE.18 at Tempelhof Airport on May 25, 2019 in Berlin, Germany. (Photo by FIA Formula E/Handout/Getty Images)
Formula E sudah ditinggal tiga pabrikan raksasa asal Jerman (Getty Images)
Jakarta -

Rencana Jakarta menggelar Formula E masih menimbulkan banyak perdebatan. Mulai dari uang komitmen, lokasi, sampai soal interpelasi oleh DPRD. Di atas lintasan, Formula E sudah ditinggal tiga pabrikan raksasa asal Jerman.

Tiga pabrikan otomotif asal Jerman yang sudah mengonfirmasi meninggalkan ajang Formula E adalah Audi, BMW, dan Mercedes-Benz.

Adalah Audi yang pertama memutuskan angkat kaki dari ajang balapan mobil listrik itu. Mereka mengumumkannya pada 30 November 2020, di mana musim 2020-2021 menjadi partisipasi terakhir mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataannya, Audi menyebut mereka telah mengubah strategi partisipasi di ajang balapan dunia dengan akan fokus pada Reli Dakar pada 2022 dan Le Mans Daytona hybrid mulai 2022.

Nama Audi masih akan muncul di Formula E musim 2022, namun bukan sebagai penyedia mesin. Mereka akan memakai mesin Envision Virgin Racing.

ADVERTISEMENT

Menyusul kemudian memutuskan mundur dari Formula E adalah BMW. Namun begitu, BMW masih akan memasok mesin di Formula E 2022 karena mereka masih terikat kontrak dengan Andretti Formula E team. BMW juga masih terikat kontrak dengan FIA untuk menjadi pemasok mesin sampai 2022.

NEW YORK, NY - JULY 13: BMW I Andretti's Antonio Felix Da Costa competes during a qualifying races at Formula E Racing Championship on July 13, 2019 in Brooklyn borough New York City.   David Dee Delgado/Getty Images/AFPRibut-ribut Formula E di Jakarta, 3 Pabrikan Raksasa Jerman Malah Memutuskan Hengkang Foto: David Dee Delgado/Getty Images/AFP

Tim terakhir yang memutuskan mundur, yang menjadi kejutan besar adalah Mercedes-Benz. Mercedes-EQ Formula E Team menyatakan angkat kaki dari Formula E pada 18 Agustus 2021 lalu, setelah memastikan menjadi juara dunia melalui pebalapnya Nyck de Vries.

Dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari TopGear, Mercedes memutuskan mundur demi memfokuskan pendanaan untuk memproduksi mobil-mobil listrik yang bakal dijual umum. Untuk diketahui, Mercedes berencana memproduksi 100% kendaraan listrik mulai 2025.

Meski cabut dari Formula E, Mercedes masih akan wawa-wiri di dunia balap. Mereka memastikan masih akan tampil di balapan Formula 1.

Dengan kepergian Audi, BMW, dan Mercerdes-Benz, Formula E kehilangan nama-nama besar di industri otomotif dunia. Pabrikan kenamaan lain yang masih akan berpartisipasi adalah Porsche, Jaguar, dan Nissan.

[Halaman Selanjutnya: Ribut-ribut Formula E di Jakarta]



Sudah berjalan beberapa tahun sejak muncul rencana awal menggelar Formula E di Jakarta, kontroversinya belum juga hilang sampai saat ini. Perdebatannya malah cenderung makin ramai seiring saling-silang pendapat soal biaya penyelenggaraan sampai pemilihan lokasi.

Pada awalnya Formula E di Jakarta dijadwalkan akan digelar di sekitaran Monumen Nasional alias Monas. Namun belakangan hal tersebut dipastikan batal.

Wacana terbaru, Formula E bakal dilangsungkan di kawasan Senayan - Pantai Maju Bersama. Total ada lima lokasi venue yang disiapkan.

Techeetah's German driver Andre Lotterer steers his car during the Formula E electric car Ribut-ribut Formula E di Jakarta, 3 Pabrikan Raksasa Jerman Malah Memutuskan Hengkang Foto: KENZO TRIBOUILLARD / AFP

"Macam-macamlah (lokasinya), di antaranya di Senayan, di Pantai Maju Bersama, dan lain-lain," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/10/2021), dikutip dari detikNews.

Lokasi hanya jadi salah satu dari beberapa hal yang membuat Formula E di DKI Jakarta jadi perdebatan dan pemberitaan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Selain itu ada juga soal biaya pelaksanaan Formula E yang mencapai Rp 150 miliar setiap tahun.

Selain itu, untuk bisa menggelar Formula E, Jakarta juga diwajibkan membayar Commitment Fee sebesar Rp 560 miliar untuk periode tiga tahun.


Hide Ads