Aspal di sirkuit MotoGP Amerika Serikat mendapat kritik dari sejumlah pebalap karena dinilai bergelombang. Banyak rider kepada pengelola sirkuit agar dilakukan perbaikan. Ternyata, biaya perbaikan aspal sebuah sirkuit juga tak murah, bisa mencapai Rp 90 miliar!
Setelah melakukan latihan bebas kedua MotoGP Amerika Serikat, banyak pebalap yang mengeluhkan aspal Circuit of The Americas. Mereka berujar jika aspal yang bergelombang dapat mengancam nyawa di lintasan.
Mulai dari Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Valentino Rossi, hingga Joan Mir turut menyampaikan kritik mengenai aspal trek. Pada beberapa tikungan, diklaim terasa sekali adanya gelombang pada aspal yang bisa menyebabkan pebalap terjatuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Bagnaia sampai mengultimatum pengelola sirkuit untuk segera memperbaiki aspal yang bergelombang. Jika tidak, para rider enggan kembali membalap di sirkuit yang berlokasi di Austin, Texas.
"Kami telah meminta kepada penyelenggara untuk mengaspal ulang dari tikungan kedua hingga ke-11. Jika mereka tidak melakukannya, lebih baik tidak usah membalap di sini lagi, karena ini terlalu berbahaya," ujar Bagnaia.
![]() |
Lalu, seberapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk mengaspal ulang sirkuit?
Dilansir dari berbagai sumber, biaya yang dikeluarkan untuk mengaspal ulang sirkuit cukup beragam. Besaran dananya tergantung dari panjang lintasan sirkuit yang diaspal ulang atau sejumlah kerusakan pada beberapa titik.
Sebagai contoh, saat mengaspal ulang Sirkuit Catalunya, pengelola sirkuit menelan biaya mencapai 3 juta euro atau sekitar Rp 50 miliar. Lain halnya dengan Sirkuit Silverstone, dalam melakukan pengaspalan ulang dibutuhkan biaya mencapai 5 juta poundsterling atau setara Rp 96 miliar.
Kedua sirkuit tersebut sama sama dilakukan pengaspalan ulang pada lapisan teratas. Hal ini disebabkan oleh aspal yang keriting atau bergelombang, sehingga pebalap merasa tidak nyaman saat memacu kendaraan di trek.
![]() |
Penyebab aspal mengalami gelombang bisa disebabkan berbagai hal, seperti komposisi tanah di trek yang kurang stabil atau iklim ekstrim di daerah tersebut.
Namun faktor lain juga bisa disebabkan oleh kehadiran mobil balap F1. Kenapa bisa begitu?
Mobil F1 modern saat ini menghasilkan downforce yang tinggi agar memiliki daya cengkeram pada rem. Faktor ini yang menyebabkan mobil F1 dapat menikung dalam kecepatan tinggi serta mengerem pada jarak yang pendek.
Baca juga: Sirkuit Mandalika Pakai Aspal SMA, Apa Itu? |
Tapi, akibat daya cengkram tinggi di mobil F1 dapat menghasilkan tekanan besar pada lapisan aspal sirkuit. Tekanan ini membuat aspal yang awalnya halus menjadi bergelombang setelah dilintasi oleh jet darat tersebut.
Tentunya aspal yang bergelombang rawan menimbulkan crash bagi rider MotoGP. Terlebih saat melakukan pengereman dalam kecepatan tinggi atau melewati tikungan.
Oleh sebab itu, para pebalap menuntut kepada pengelola sirkuit agar segera melakukan perbaikan pada COTA. Setidaknya pada musim depan, lapisan aspal sudah tidak bergelombang sehingga nyaman untuk dilintasi.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang