Bagnaia Ikhlas Kalah, Akui Quartararo dan Marquez Lebih Baik

Bagnaia Ikhlas Kalah, Akui Quartararo dan Marquez Lebih Baik

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Senin, 04 Okt 2021 15:07 WIB
MISANO ADRIATICO, ITALY - SEPTEMBER 19:  Francesco Bagnaia of Italy and Ducati Lenovo Team  prepares to start on the grid during the MotoGP race during the MotoGP Of San Marino - Race at Misano World Circuit on September 19, 2021 in Misano Adriatico, Italy. (Photo by Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Francesco Bagnaia tak kcewa cuma bisa finis ketiga di MotoGP AS (Getty Images/Mirco Lazzari gp)
Jakarta -

Sama sekali tak ada penyesalan dirasakan Francesco Bagnaia usai dia hanya bisa duduk di posisi tiga MotoGP Amerika Serikat. Pecco sudah memberikan yang terbaik, hanya saja Marquez dan Quartararo ternyata lebih baik.

Bagnaia punya peluang mencatatkan hat-trick kemenangan saat dia mendapat posisi start terdepan di MotoGP AS. Namun sedari awal balapan, rider Italia ini sudah langsung diadang masalah dengan motornya yang membuat posisi dia terus merosot.

Bagnaia baru bisa bangkit di 10 lap terakhir. Dia perlahan-lahan merangkak ke posisi depan hingga akhirnya finis di posisi tiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Finis di posisi tiga, di belakang Quartararo, menipiskan peluang Bagnaia merebut gelar juara dunia MotoGP 2021. Dengan kini terpaut 52 poin, secara matematis peluang Bagnaia masih terbuka di tiga balapan terakhir musim ini. Namun hanya keajaiban yang membuat Quartararo kehilangan keunggulan poin yang sudah sangat besar.

"Saya tidak ingin rasa semangat saya menurun, saya harus lebih bahagia ketika sudah memberikan segalanya. Peluang saya hari ini hanya sampai di sini, yang lainnya tampil lebih baik. Marquez sangat sulit didekati dan Quartararo sangat cepat," ujar Bagnaia dikutip dari GP One.

ADVERTISEMENT

Apakah Bagnaia sudah menyerah mengejar gelar juara dunia MotoGP 2021?

"Saya pastinya tidak langsung menyerah, tapi Fabio (Quartararo) telah melakukan tugasnya dengan baik musim ini. Dia adalah rider tercepat di paruh pertama musim ini dan paling konsisten. Saya tahu betul di mana saya akan kehilangan poin yang saya lewatkan, tapi bukan di hari ini. Tapi dalam beberapa balapan terakhir saya sangat kompetitif," jelasnya.

Rider berusia 24 tahun ini menjelaskan kenapa saat awal balapan tampil kurang optimal. Bagnaia menyebut ban belakangnya masih belum mendapatkan temperatur ideal, itu membuat dia lebih berhati-hati di awal race dan baru berusaha mengejar ketinggalan di pertengahan balapan.

"Saya merasa ban belakang belum siap, mungkin karena suhunya tidak sempurna, jadi saya menunggu ban bekerja pada performa terbaiknya. Pada titik itu saya melihat Marquez dan Quartararo sangat cepat, dan pebalap lainnya memberikan tekanan besar. Saya menunggu sampai semua mengalami krisis dan saya baru mulai menekan," paparnya.

Peluang Bagnaia menjadi juara dunia akan sepenuhnya habis jika pada seri berikutnya di MotoGP Italia, Quartararo bisa jadi juara.




(din/din)

Hide Ads